WE Online, Batam - Almarhum Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani yang meninggal di Jakarta, Jumat, dikenal sebagai sosok yang tidak pernah tua, tak pernah lelah bekerja dan mengabdi untuk kesejahteraan Kepri, meski sudah di atas 70 tahun.
"Daya ingatnya luar biasa, tidak pernah lupa. Luar biasa," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kepri, Buralimar, Jumat (8/4/2016).
Meskipun sudah berusia sepuh, namun Muhammad Sani tidak pernah lupa dengan apa pun tugas yang diberikan kepada stafnya. Ia selalu mengecek apakah stafnya mengerjakan yang diminta pada waktu-waktu selanjutnya.
Buralimar juga mengenang Muhammad Sani sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi. Gubernur tidak pernah lelah untuk "blusukan" ke pulau-pulau kecil untuk mengecek pembangunan infrastruktur di pesisir, juga demi menjalin silaturahmi dengan masyarakat.
Satu nasehat Muhammad Sani yang selalu diingat Buralimar, "walking, learning, and good relationship by heart".
"Silaturahmi, itu nasehatnya. Karena silaturahmi dapat memurahkan rezeki dan memanjangkan umur," kenang Buralimar.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti mengenang Gubernur Muhammad Sani sebagai pelatih yang tidak pernah letih mengabdi.
"Pak Sani adalah mentor dan 'coach' yang tidak pernah pensiun dan mengabdi sampai akhir hayatnya," kata Guntur.
Terbukti, di akhir hayatnya, Gubernur tetap bertekad menghadiri pertemuan kepala daerah di Jakarta. Meski akhirnya Muhammad Sani merasa sakit hingga dilarikan ke rumah sakit.
Anggota DPRD Kepri, Surya Makmur Nasution mengenang Muhammad Sani sebagai pemimpin yang sederhana dan baik.
"Saya mengenal almarhum ketika menjabat Bupati Karimun. Sikapnya tegas dalam mengambil keputusan dan berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat Kepri, khususnya rakyat di pulau-pulau," katanya.
Salah satu bukti kerja kerasnya adalah penyediaan kapal perintis untuk menghubungkan antarpulau dan pembangunan energi listrik yang menghubungkan Batam-Bintan.
"Saya banyak belajar dari beliau dalam memimpin Kepri," kata Surya Makmur.
Gubernur Kepri meninggal dalam usia 74 tahun meninggalkan seorang istri, Aisyah Sani dan tiga orang anak masing-masing Herry Andrianto, Henny Andriani dan Riny Fitriani, serta enam orang cucu. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement