WE Online, Jakarta - Kopi sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan di Tanah Air diakui telah banyak menarik minat para investor asing. Hanya saja pemain lokal saat ini lebih dimungkinkan untuk menggarap peluang usaha di sektor kopi.
Menurut Dini Criddle, pemilik Tanamera Coffee, meskipun pemain lokal punya akses ke sumber bahan baku, tetapi tetap saja ada beban moral yang mesti ditanggung.
"Saat ini pelaku usaha lokal berupaya untuk mengenalkan kopi Indonesia ke mancanegara dalam bentuk brand nasional. Tanamera juga berupaya mengangkat kopi Indonesia ke dunia internasional," terangnya kepada Warta Ekonomi saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, belum lama ini.
Dilanjutkan Dini, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk dapat mengenalkan kopi Indonesia ke mancanegara. Sekadar informasi, saat ini di tingkat global kopi asal Indonesia dikenal berdasarkan daerah asal seperti Kopi Gayo (Aceh), Kopi Toraja, Kopi Sulawesi, dan Flores. Hal ini pun menjadi tugas pemerintah mengingat label Indonesia menjadi kurang populer dibandingkan label daerah.
"Upaya dengan mengikuti event juga bisa dilakukan. Kemarin pada tahun 2015, kita (Tanamerah) mengirimkan biji kopi kita ke Melbourne, Australia, untuk mengikuti kontes dan berhasil menang. Kami mengirimkan biji origin tidak berlabel, jadi jurinya itu tidak tahu kopi itu berasal dari mana. Ada 30 juri dari seluruh dunia. Di Indonesia tempat kopi baru buka hampir tiap minggu," tambahnya.
Tanamera sendiri saat ini memiliki tiga outlet di Jabodetabek, meliputi Thamrin City, Kemayoran, dan Sumarecon Serpong. Rencananya, perusahan kopi yang didirikan tahun 2013 tersebut akan menyasar wilayah Bali pada tahun ini.
Sebelumnya Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan komoditas kopi di Tanah Air menunjukkan pegerakan positif belakangan ini.
"Tahun lalu 2015 ekspor kopi senilai 1,92 miliar dolar AS, ekspor kopi meningkat 15 persen. Dan itu di saat ekspor nonmigas menurun 14 persen. Tahun ini kita harapkan value-nya 10 persen," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement