Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merger XL-Axis Sukses, Operator Lain Bakal Tertular?

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Aksi merger antara XL dan Axis pada tahun 2014 dimungkinkan bisa "menular" ke operator telekomunikasi yang lain. Pemerintah sendiri tengah mengupayakan terjadinya konsolidasi antar perusahaan telko di Tanah Air.

Menurut mantan Dirjen Sumber Daya Perangkat dan Informatika Muhamad Budi Setiawan, merger antar XL-Axis bisa saja terjadi pada operator telko yang lain. Hanya saja sikap tersebut dipengaruhi oleh leadership yang ada pada masing-masing peseroan.

"Saya yakin ada konsolidasi selanjutnya tergantung leadership. Kalau menular bisa, saya mengharapkan itu. Tapi kita tidak bisa memaksa, tapi kita bisa menciptakan kondisi," terangnya  kepada Warta Ekonomi saat dijumpai dalam acara peluncuran buku XL-Axis yang berlangsung di Bilangan Menteng, Kamis (4/14/2016).

Sekadar diketahui, operator telko yang beroperasi di Indonesia saat ini berjumlah tujuh operator. Operator-operator tersebut meliputi, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Hutchinson Tri, Telkom, Smartfren, dan Esia. Banyaknya operator telkomunikasi ini berimbas kepada buruknya kualitas layanan yang ditawarkan. Hal ini sempat dikeluhkan Menkominfo Rudiantara dalam beberapa kesempatan.

"Sekarang ada tujuh operatornya, saya mau maksimal empat. Sekarang terlalu banyak pemainnya, mereka berlomba-lomba, tapi perang harga dan dikorbankan adalah kualitas," papar sang mentri beberapa waktu lalu.

Sementara itu, praktisi telekomukasi Hasnul Suhaimi menyakini konsolidasi operator telko yang lainya akan menyusul. Dikatakan Hasnul ada faktor lain yang memungkinkan terjadi konsolidasi operator telko selain adanya dorongan dari pemerintah.

"Konsolidasi masih perlu, soalnya layanan-layanan yang menjadi sumber keuntungan operator telko (voice dan sms) makin turun. Disisi lain layanan data yang menjadi tren justru membuat rugi operator, yang untung dalam (layanan data) OTT besar. Jadi sumber profitable bagi operator justru menurun, yang membuat rugi justru naik. Kemungkinan besar akan rumit," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: