WE Online, Beijing - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memaparkan sebagian capaian pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan Pemerintah selama satu setengah tahun terakhir, kepada masyarakat Indonesia di Beijing, Kamis (21/4/2016) malam.
Pada acara yang dibuka oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia, Soegeng Rahardjo tersebut, dengan gaya santai dan komunikatif, Jonan menyampaikan berbagai pembangunan serta pembenahan sejumlah bandara dan pelabuhan di Indonesia Timur.
"Saya coba tampilkan beberapa saja. Misalnya, pembangunan Bandara Rembele, Benermeria, di Aceh. Bandara itu awalnya hanya bandara perintis dan kini menjadi bandara dengan panjang landasan sekira 2.250 meter sehingga bisa didarati Boeing 737," ungkap Jonan, sambil menunjukkan gambar-gambar bandara dimaksud.
Bandara Rembele, memiliki fungsi pula sebagai bandara mitigasi bila terjadi bencana, khususnya Tsunami, bencana yang pernah memporak-porandakan Aceh pada tahun 2004 Jonan menambahkan, Pemerintah juga telah membangun pelabuhan laut Wasior, merupakan pelabuhan pengumpul dalam hierarki pelabuhan laut. Pelabuhan Wasior yang berada di Teluk Wondama, Papua Barat, dibangun untuk mendukung konektivitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana transportasi masyarakat Kabupaten Teluk Wondana, Papua Barat guna menumbuhkan perekonomian dan menekan disparitas harga antardaerah.
"Kami juga tengah membangun enam pelabuhan di Maluku dan Maluku Utara. Semua itu (pembangunan bandara dan pelabuhan), untuk merangkai, menyatukan wilayah titik terluar, terpencil, terdalam, sehingga Indonesia benar-benar menjadi satu bangsa yang terkoneksi," tuturnya.
Jonan menambahkan, "masih banyak lagi slide yang kami miliki terkait rencana pembangunan infrastruktur transportasi untuk mendukung konektivitas antarwilayah Indonesia, baik melalui pembangunan bandara maupun pelabuhan. Namun kita tampilkan sebagian saja".
Menhub mengatakan seluruh pembangunan infrastruktur transportasi untuk mendukung konektivitas antarwilayah Indonesia, tidak akan tuntas dalam lima tahun. "Tetapi kami komitmen untuk membangun konektivitas seluruh wilayah Indonesia, sehingga mampu memaksimalkan pembangunan nasional. Setidaknya, selama lima tahun 20 persen dari keseluruhan target akan kami capai," ujarnya.
Selama kunjungan kerja dua hari di Beijing, selain bertemu dan berdialog dengan masyrakat Indonesia, Jonan juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan perusahaan BUMN Tiongkok, terkait pembangunan infrastruktur transportasi. Pada Jumat (22/4) Menhub dijadwalkan mengadakan kunjungan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Tiongkok (NDRC) dan Menteri Transportasi Tiongkok.
Hadir dalam dialog yang dilaksanakan di Wisma KBRI Beijing tersebut, seluruh staf diplomat dan lokal, perwakilan masyarakat Indonesia termasuk pelajar serta mahasiswa Indonesia di Beijing. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement