WE Online, Brussels - Eksekutif Uni Eropa, Rabu (4/5/2016), akan mengusulkan upaya mempermudah persyaratan visa untuk warga Turki, kata dua narasumber, setelah Ankara mengancam mengakhiri perjanjian migrasi kecuali Uni Eropa memperingan aturan wisata untuk warga Turki.
Ke-28 negara Uni Eropa bergantung pada kerja sama dengan Ankara untuk mempertahankan perjanjian, yang dicapai pada Maret dan membantu membendung arus pengungsi dan pendatang dari Turki, dengan lebih dari satu juta orang mencapai Yunani dan Italia pada tahun lalu.
Membebaskan aturan visa bagi Turki, negara Muslim berpenduduk 79 juta orang, adalah soal bermasalah di antara negara Uni Eropa. Tapi, Brussels merencanakan hak itu supaya dapat menjaga kesepakatan migrasi tetap berjalan di saat Eropa berjuang dengan krisis migrasi terburuk sejak Perang Dunia II.
Seorang pejabat Uni Eropa dan sumber yang dekat dengan negosiasi antara Brussels dan Ankara mengatakan pertemuan komisi eksekutif Uni Eropa pada Rabu akan mengusulkan upaya mengurangi persyaratan visa.
Sumber kedua mengatakan pertemuan persiapan pada Senin mendukung langkah itu sebelum Komisi Uni Eropa membahas masalah ini pada Rabu.
Turki seharusnya memenuhi 72 persyaratan untuk mencapai bebas visa, dan seorang pejabat Uni Eropa mengatakan pada 21 April bahwa Ankara memenuhi kurang dari setengahnya.
Namun, sumber kedua mengatakan pada Senin bahwa Turki telah memenuhi sejumlah persyaratan lagi, meskipun jelas negara itu tidak akan memenuhi 72 persyaratan pada Rabu.
Seorang diplomat Uni Eropa mengatakan secara terpisah pada Senin bahwa Turki sekarang memenuhi 65 persyaratan. Diplomat itu mengatakan salah jika hanya mengadopsi "pendekatan kuantitatif" untuk kemajuan mereka.
Tidak jelas apakah 65 persyaratan itu telah dipenuhi sepenuhnya atau hanya sebagian, tetapi perubahan cepat itu menunjukkan Brussels berjuang untuk memberikan aturan perjalanan yang lebih ringan, yang masih tidak akan membiarkan warga Turki untuk bekerja atau tinggal di Uni Eropa lebih dari tiga bulan.
Juru bicara Komisi Eropa Mina Andreeva sebelumnya pada Senin menyoroti kemajuan di sisi Turki, "Turki telah melakukan banyak upaya selama beberapa pekan dan hari terakhir untuk memenuhi kriteria, termasuk misalnya ... pada akses ke pasar tenaga kerja bagi pengungsi non-Suriah." Di antara kendala terbesar adalah penolakan Ankara untuk mengenali anggota Uni Eropa Siprus dan rekam jejak catatan perlindungan hak-hak sipil dan hak-hak minoritas, kebebasan berekspresi dan aturan hukum. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement