WE.CO.ID - Survei yang dilakukan Solidaritas Rakyat Peduli Indonesia menyebutkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) merupakan dua tokoh yang paling banyak diperbincangkan masyarakat di Media Sosial Jakarta terkait dengan calon presiden.
"Perbedaannya, Prabowo lebih dominan di isu nasional dan internasional, sebaliknya Jokowi dominan dalam isu-isu terkait dengan permasalahan di lokal DKI Jakarta," kata Ketua Dewan Pakar Solidaritas Rakyat Peduli Indonesia (Sorpindo) Agung Suprio dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu. Sebagai perbandingan, ujar Agung, isu Korupsi di Indonesia, Prabowo banyak diperbincangkan di media sosial soal pertanyaan publik terkait komitmennya dalam memberantas korupsi.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa Jokowi dominan dalam isu korupsi (47 persen), tetapi lebih banyak diperbincangkan dalam isu lokal mengenai Lurah Susan dan status tersangka Lurah Ceger. "Di sisi lain di isu nasional dan internasional seperti pangan dan perlindungan TKI, misalnya, Prabowo (47 persen) dan disusul Aburizal Bakrie (22 persen) lebih dominan dalam merespons dan diperbincangkan publik, sementara di isu yang sama, sangat minim respon dan perbincangan publik mengenai sikap Jokowi dalam isu tersebut," ujarnya.
Agung menjelaskan bahwa riset Sorpindo tersebut dilakukan untuk memetakan persepsi dan keinginan masyarakat Indonesia tentang kriteria Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014.
Perekaman dan analisis data, menurut dia, dilakukan dengan teknologi SONAR (Social & Online Media Analytic Research) yang merekam pembicaraan di 15 besar situs berita di Indonesia serta perbincangan publik di Twitter, Facebook, Kaskus, Blog, dan media sosial lainnya selama September--Oktober 2013. "Dari hasil pemetaan dan analisis kami, ada lima besar isu yang diperbincangkan publik di media sosial, yakni berturut-turut isu korupsi (44 persen), pangan (22 persen), energi (9 persen), pertahanan dan keamanan (5 persen), dan isu TKI (3 persen)," katanya.
Sementara itu, menurut Agung, bakal capres yang diteliti dalam riset ini adalah nama-nama yang sudah familier di publik dan potensial menjadi capres pada Pemilu 2014, yakni Jokowi, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Mahfud Md., dan Dahlan Iskan. Dia mencontohkan respons responden terkait dengan isu energi, Jokowi lebih dominan daripada Prabowo, Aburizal Bakrie, maupun Dahlan Iskan. Namun, dominasi Jokowi lebih pada isu lokal mobil murah dan polemik kemacetan. "Sementara Prabowo dan Aburizal Bakrie walaupun berada di bawah Jokowi dalam isu energi, lebih banyak merespons isu-isu nasional seperti kedaulatan energi, ketersediaan energi pada masa depan, dan upaya energi yang lebih murah pada masa depan," ujarnya.
Dia menjelaskan temuan lain mengenai persebaran yang direspons tokoh di masing-masing isu, kemudian menjadi perbincangan publik.
Dalam temuan Sorpindo, menurut Agung, ada tokoh yang dominan dalam satu isu tetapi sangat minim di isu lainnya.
"Temuan kami memang ada tokoh yang dominan dalam semua isu seperti Prabowo Subianto dan disusul Aburizal Bakrie. Namun, ada juga tokoh yang hanya dominan dalam isu tertentu seperti Mahfud Md. yang sangat dominan dalam isu korupsi, tetapi nyaris tidak ditemukan perbincangan publik dalam isu TKI atau Pertahanan Keamanan," katanya.
Agung menegaskan bahwa riset yang dilakukan Sorpindo merupakan salah satu upaya bersama masyarakat mencari tokoh terbaik guna memimpin Indonesia pada tahun 2014.
"Capres atau tokoh yang ingin berambisi jadi capres sebaiknya tidak hanya bermodalkan popularitas karena potensial terjebak seperti halnya Presiden SBY," ujarnya.
Dia menegaskan enam pilar kenegarawanan ini harus segera dibicarakan oleh para capres dan tokoh, bahkan jika perlu terlibat dalam aksi-aksi nyata. (Ant)
Foto : Dok WE
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhamad Ihsan
Tag Terkait:
Advertisement