Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Pelemahan Kurs Rupiah Karena Sentimen Negatif

Warta Ekonomi -

WE Online, Kendari - Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Piter Abdullah mengatakan pelemahan kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akhir-akhir ini karena pengaruh sentimen negatif baik yang bersumber dari domestik maupun eksternal.

"Nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah 0,24 persen (mtm) dari bulan sebelumnya menjadi Rp11.710 per dolar AS. Pelemahan rupiah tersebut dipengaruhi oleh faktor sentimen," ujar Piter saat Seminar Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Kebijakan Moneter Terkini di Kendari, Selasa (23/9/2014).

Ia mengatakan faktor sentimen itu meliputi sentimen karena kondisi eskternal seperti dinamika geopolitik dan kemungkinan normalisasi kebijakan "The Fed" yang lebih cepat dari perkiraan semula.

Faktor sentimen karena kondisi domestik seperti perilaku investor yang menunggu rencana kebijakan pemerintah ke depan, termasuk kebijakan terkait dengan subsidi energi.

"Ke depan, BI akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya," ujar Piter Abdullah.

Ia menambahkan pelemahan rupiah yang terjadi saat ini masih terbatas dengan volatilitas yang terjaga.

Menurut dia, secara point to point, rupiah terdepresiasi 1,03 persen dan ditutup pada posisi di bawah Rp12.000 per dolar AS.

"Langkah yang kami ambil adalah menjaga agar nilai rupiah tetap stabil dan tidak turun terlalu jauh," ujar Piter Abdullah.

Ia menambahkan pihaknya akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makro prudensial serta kebijakan untuk memperkuat struktur perekonomian domestik.

Selain itu lanjut Piter, pihaknya juga akan terus meningkatkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan.

"Hal ini dilakukan agar proses penyesuaian ekonomi dapat berjalan baik dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: