Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

‘Kutu Loncat’ dalam Dunia Kerja Cepat Naik Gaji? Aliyah Natasya: Tidak Semua Bisa

‘Kutu Loncat’ dalam Dunia Kerja Cepat Naik Gaji? Aliyah Natasya: Tidak Semua Bisa Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di era yang terus berubah dan bergerak cepat, fenomena “kutu loncat” dalam dunia kerja semakin menjadi tren di kalangan generasi muda. Banyak dari mereka yang mengambil jalan keluar-masuk perusahaan dalam waktu singkat, dengan tujuan meningkatkan kompensasi dan mencapai kemandirian finansial lebih cepat.

Banyak anak muda menganggap bahwa berpindah-pindah perusahaan adalah cara yang efektif untuk mengembangkan karier mereka.

Aliyah Natasya, Financial PlannerCo-founder Value E-Magz, dan Business Development di Mentor Inc, berpendapat bahwa tidak semua “kutu loncat” bisa memastikan kompensasi yang lebih tinggi atau fasilitas yang lebih baik. Menurutnya, perusahaan akan selalu mempertimbangkan kemampuan masing-masing.

Baca Juga: Benarkah Model Streaming Digital Jadi Penyebab Penulis Naskah Hollywood Mogok Kerja?

“Tidak semua bisa. Kutu loncat kayak aku misalnya, aku harus mengakui bahwa setiap kali aku berpindah kerja, aku mendapatkan kenaikan gaji yang sangat bagus dan posisi pasti naik,” ujar Aliyah, dikutip dari wawancara bersama Maudy Ayunda dalam segmen Spotlight pada Senin (4/9/2023).

Dalam perpindahan kerja yang sering, kinerja individu masih menjadi penentu utama. Jika seseorang memiliki rekam jejak kinerja yang buruk dan hanya berpindah dalam hitungan bulan atau setahun dari perusahaan sebelumnya, gaji yang ditawarkan akan mengikuti dengan kemampuan yang dimiliki dan urgensi kebutuhan perusahaan.

“Bisa saja kamu pindah tanpa ada kenaikan gaji karena ternyata rekomendasi dari perusahaan sebelumnya kurang baik. Jadi, selalu balik lagi ke kemampuan kamu. Jika kamu memang punya skill set yang diinginkan oleh perusahaan tujuan kamu, mereka bersedia membayar kamu,” ujarnya.

Aliyah menyoroti ketidakpastian lapangan pekerjaan saat ini. Ruang negosiasi untuk gaji dan posisi tidak sebaik beberapa tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tenaga kerja yang tersedia di pasar, yang mungkin juga mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan bersaing mencari pekerjaan dengan skill set yang serupa.

Maudy Ayunda, penyanyi, aktris sekaligus aktivis muda, menambahkan bahwa dalam situasi ini, penting bagi setiap individu untuk merenungkan nilai yang mereka bawa ke perusahaan dan berpikir realistis. Ini adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi keterampilan dan kontribusi yang bisa membantu mereka bersaing di pasar kerja yang kompetitif.

“Walaupun pakai konsep 'kutu loncat' itu bukan yang lompat-lompat saja dan pasti naik gaji, tapi harus ada akuntabilitas dan balik lagi ke kitanya bahwa apakah kita layak mendapatkan kenaikan (gaji) atau kita bisa memberikan sesuatu yang lebih kepada perusahaan tujuan,” tambah Maudy.

Baca Juga: Maudy Ayunda dan Jesse Choi Ungkap Pentingnya Kecocokan Finansial dalam Hubungan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: