Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Muda Harus Hindari Kesalahan Finansial Ini Agar Tak Menyesal di Masa Depan

Anak Muda Harus Hindari Kesalahan Finansial Ini Agar Tak Menyesal di Masa Depan Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masa muda adalah waktu yang penuh potensi dan peluang, tetapi juga saat-saat di mana sering membuat keputusan finansial penting yang bisa berdampak jangka panjang.

Aliyah Natasya, Financial Planner, Co-founder E-Magz, dan Business Development di Mentor Inc, memberikan beberapa nasihat berharga untuk generasi muda tentang bagaimana mengelola uang mereka agar tidak menyesal di masa depan.

Salah satu nasihat utamanya adalah mulailah memikirkan dan menabung untuk pembelian rumah di hari pensiun. Membeli rumah adalah salah satu pembelian terbesar yang akan kita lakukan dalam hidup kita, dan dengan memiliki rencana keuangan yang baik, kita dapat memastikan bahwa kita memiliki dana yang cukup untuk mewujudkannya.

Baca Juga: ‘Kutu Loncat’ dalam Dunia Kerja Cepat Naik Gaji? Aliyah Natasya: Tidak Semua Bisa

“Banyak anak muda cenderung menunda-nunda untuk membeli rumah karena takut mengeluarkan jumlah uang yang besar,” tutur Aliyah, dikutip dari wawancara bersama Maudy Ayunda dalam segmen Spotlight pada Senin (4/9/2023).

Menurutnya, anak-anak muda sekarang lebih memilih untuk menyewa rumah (kontrakan atau indekos) atau apartemen. Aliyah sendiri ngaku menyesal karena telah menunda pembelian rumah. Harga rumah sekarang tidak akan sama dengan harga rumah di tahun yang akan datang.

“Sekitar tahun 2013-an, sebenarnya aku punya uang cukuplah buat KPR di daerah Bintaro, BSD. Ingat dulu harga klaster di sana sekitar Rp300 juta-Rp500 juta dan bisa DP, bisa cash bertahap dari Rp25juta-Rp30 juta tuh udah bisa kalau mau KPR. Tapi saking takutnya dan aku tidak melawan takut itu, sehingga aku belinya nanti-nanti aja. Harga rumah itu, dua tahun kemudian jadi Rp1,2 miliar-Rp1,5 miliar,” terang Aliyah.

Selain itu, Aliyah juga menekankan pentingnya menghindari penggunaan kredit atau layanan paylater. Penggunaan paylater seringkali membuat orang terjebak dalam mentalitas “beli sekarang, bayar nanti,” yang bisa berdampak negatif pada keuangan jangka panjang.

Paylater seolah memberikan kemudahan dalam membeli barang tanpa harus menunggu atau berpikir panjang. Aliyah mengingatkan bahwa mentalitas seperti ini bisa menjadi masalah karena mengajarkan individu untuk menginginkan segalanya dengan cepat dan instan. 

Padahal, proses perjuangan dan pengumpulan dana untuk membeli sesuatu yang diimpikan akan memperkuat individu secara finansial dan membantu menghargai hal-hal yang lebih besar dan berharga di masa depan.

“Yang aku takutkan adalah sebenarnya kredit adalah suatu pinjaman dan selama kita memiliki pinjaman ini akan terus mengambil hak uang kamu di masa depan. Contoh, Maudy mengambil Rp10 juta untuk cicilan. Cicilannya diambil sekarang, tapi cicilan ini mengambil jatah gaji dan income kamu selama 11 bulan ke depan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, bagi para anak muda di luar sana, ingatlah bahwa mengelola keuangan dengan bijak dan memiliki rencana finansial yang baik adalah kunci untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Baca Juga: Maudy Ayunda dan Jesse Choi Ungkap Pentingnya Kecocokan Finansial dalam Hubungan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: