Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Investasi Asing Tetap Mengalir

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pengamat pasar modal William Surya Wijaya memproyeksikan investasi asing ke pasar modal Indonesia masih akan tetap mengalir hingga akhir tahun 2014 meski dibayangi sengketa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI.

"Tingkat optimisme investor asing terhadap pasar modal Indonesia dalam memberikan keuntungan investasi cukup tinggi sehingga 'capital inflow' terus mengalir," ujar William Surya Wijaya yang juga analis Asjaya Indosurya Securities di Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Menurut dia, salah satu pendorong investor asing antusias menempatkan dananya itu tidak lepas dari sentimen domestik, yakni pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).

"Diberbagai dunia ketika suatu negara melaksanakan pemilu, industri investasinya cenderung meningkat. Hal itu dkarenakan adanya harapan baru, baik bagi investor domestik maupun global, termasuk seperti yang terjadi saat ini di Indonesia," ucapnya.

Secara historis, William Surya Wijaya memaparkan bahwa pada Pemilu 1999, 2004, dan 2009, indeks BEI mencatatkan kenaikan. Masing-masing dari tahun pemilu itu membukukan pertumbuhan sekitar 70,06 persen, 44,56 persen, dan 86,92 persen.

Ia mengatakan bahwa kontribusi investor asing pada pertumbuhan indeks BEI ketika itu salah satunya didukung investor asing dan ekonomi yang stabil.

"Maka, potensi indeks BEI untuk meningkat cukup besar, secara moderat diperkirakan pertumbuhan indeks BEI sebesar 30 persen atau mencapai level 5.625 poin pada tahun ini," ucapnya.

Dalam data Bursa Efek Indonesia per 14 Agustus 2014, disebutkan bahwa pelaku pasar asing membukukan beli bersih (foreign net buy) saham sebesar Rp57,828 triliun. Padahal, sepanjang tahun 2013 investor asing mencatatkan "net sell" saham Rp20,647 triliun.

Sebelumnya, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan bahwa investor menyimpan harapan besar transisi menuju pemerintahan baru dapat berjalan baik. Jika tidak sesuai ekspektasi, dikhawatirkan mengganggu kondisi pasar.

"Yang terpenting adalah suasana tetap kondusif. Pasar juga menunggu jajaran kabinet baru yang akan mengeksekusi visi misi presiden terpilih," katanya.

Menurut dia, salah satu yang masih menjadi perhatian dan dicermati investor, baik lokal maupun asing, yakni kebijakan yang dibuat pemerintah baru dalam mengatasi defisit fiskal serta neraca perdagangan.

"Diharapkan kinerja neraca keuangan membaik," katanya. (Ant)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: