Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Siap Bantu Presiden Terpilih (I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Harapan calon presiden terpilih Joko Widodo agar pendahulunya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, membantu memuluskan peralihan pemerintahan sekarang ke pemerintahan berikutnya, agaknya seperti gayung bersambut.

Dalam pidato kenegaraan pada HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (15/8), Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan siap membantu siapapun yang nantinya akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI yang menggantikan dirinya, jika hal itu dikehendaki.

"Ini adalah kewajiban moral saya sebagai mantan presiden dan sebagai warga negara yang ingin terus berbakti kepada negaranya," kata Yudhoyono.

Menurut Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, banyak masalah belum terselesaikan. Dukungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) penting seperti memberitahu mana masalah yang baru, sedang dan sudah diselesaikan, sehingga pemerintah selanjutnya bisa menyelesaikannya. "Ini untuk memuluskan jalannya transisi," katanya.

Saat menyampaikan nota keuangan dan RAPBN 2015 di depan sidang DPR RI, SBY juga menyebutkan bahwa RAPBN ini disiapkan oleh pemerintahnya, tetapi nantinya dijalankan oleh pemerintahan baru di bawah pasangan presiden terpilih.

Ini artinya, kata Jokowi, Presiden SBY siap membantunya dalam menyusun pondasi pemerintahan ke depan melalui proses transisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Model transisi seperti ini dinilainya sangat bagus. Tidak hanya untuk pemerintah pusat, tetapi juga di pergantian gubernur, wali kota atau bupati, sebab pemimpin yang baru saja terpilih seringkali tak dapat langsung tancap gas melaksanakan program andalan, karena tak diikut-sertakan ke dalam pembahasan APBN atau APBD.

Jokowi mengistilahkan kondisi kepemimpinan yang baru seperti itu sebagai "CNN" atau "cuma nengak-nengok". Karena itu harus ada proses transisi sehingga pejabat yang baru ini bisa langsung bekerja, bukan hanya nengak-nengok.

Orang nomor satu di balaikota Jakarta ini mengaku, kondisi itu pernah dialami dirinya ketika menjadi wali kota Surakarta dan gubernur DKI Jakarta untuk yang pertama kali. Dirinya terpaksa menjalankan rancangan program pemimpin sebelumnya sampai bisa memasukkan program andalannya di dalam pembahasan anggaran perubahan di akhir tahun.

Oleh karena itu, dia ingin keberadaan tim transisi Jokowi-Jusuf Kalla menjadi 'trend' baru di dunia politik Indonesia. Untuk itulah Jokowi membentuk tim transisi yang bertugas mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan di bawah presiden dan wakil presiden, termasuk struktur kabinet.

Presiden SBY sendiri memahami bila pasangan Jokowi-JK mempersiapkan pemerintahan transisi, karena hanya dalam tempo sebulan, presiden terpilih sudah harus langsung terjun dalam kancah internasional, mulai dari KTT ASEAN, ASEAN Plus dan KTT Asia Timur, APEC dan juga G20.

Dalam forum-forum internasional tersebut, Indonesia selama ini memiliki peran yang penting dan diperhitungkan. "Karena itu, dalam konteks itu saya paham bahwa perlu persiapan yang baik," katanya.(Ant/Illa Kartika)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: