Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Polandia Terpilih Sebagai Ketua Uni Eropa

Warta Ekonomi -

WE Online, Belgia - Para pemimpin Eropa Sabtu memilih Perdana Menteri Polandia Donald Tusk sebagai presiden Uni Eropa (EU) mendatang dan Menteri Luar Negri Italia Federica Mogherini memimpin badan diiplomatiknya saat blok itu menghadapi sejumlah tantangan dalam konflik Ukraina.

Tusk, yang tidak lancar berbahasa Inggris dan Prancis, adalah negara Eropa timur pertama memegang satu jabatan senior di EU dan dikenal sebagai pengecam keras terhadap Kremlin, terutama menyangkut krisis Ukraina.

Ketegangan berakhir, tim kepemimpinan baru EU lengkap," kata Presiden EU sekarang Herman Van Rompuy beberapa saat setelah keputusan itu diumumkan.

Van Rompuy mengatakan tim baru itu menghadapi tiga tantangan besar: ekonomi Eropa yang stagnasi, krisis di Ukraina yang ia sebut "ancaman paling besar bagi keamanan benua itu sejak Perang Dingin," dan kedudukan Inggris di EU.

"Saya datang ke Brussels dari satu negara yang sangat yakin akan pentingnya Eropa," kata Tusk yang berhaluan kanan-tengah dalam jumpa wartawan dengan Van Rompuy dan Mogherini.

Tusk akan memulai memangku jabatannya 1 Desember sedangkan Moghereni, jika dikukuhkan oleh Parlemen Eropa akan memulai pekerjaan barunya pada 1 November.

Tusk,57 tahun yang mendapat dukungan kuat Kanselir Jerman Angela Merkel adalah pendukung pasar bebas pro-Eropa dengan akar dalam serikat buruh anti-Sovyet yang menjadi perdana menteri sejak tahun 2007.

Merkel mengatakan Tusk "menghadapi tantangan besar" dan memuji dia sebagai "seorang yang berkualitas dan warga Eropa yang penuh gairah, 25 tahun setelah rubuhnya Tembok Berlin, 25 tahun setelah berakhirnya Perang Dingin." Ia akan memimpin KTT-KTT negara-negara Eropa yang menggunakan mata uang euro, kendatipun bertahun-tahun mempertanyakan kebijaksanaan uang talangan zona euro sebagai perdana menteri dan Polandia bukan anggota mata uang tunggal itu.

Mogherini, menlu Italia berusia 41 tahun telah lama diungulkan untuk menggantikan Catherine Ashton sebagai kepala badan luar negeri EU, dipuji oleh para pendukungnya sebagai mmka baru Eropa dan lebih muda.

"Saya mengharapkan saya dapat bersama energi baru generasi baru Eropa tidak hanya dikalanan warga-warga EU tetapi juga dalam kepemimpinan poliik EU," kata Mogherini.

Dengan para pemimpin yang terkesima pada aksi-aksi terakhir Rusia di Ukraina, pengangkatan Tusk itu menggantikan Van Rompuy yang warga Belgia itu dapat mengirim satu pesan kepada Moskow untuk menyelesaikan konfiik itu sementara para pemimpin EU juga sedang mempertimbangkan sanksi-sanksi baru terhadap Moskow.

Pencalonan Moghewrini sebelumnya menghadapi perlawanan keras, dengan negara-negara Eropa Timur -- kabarnya para pejabat Inggris -- mengecam dia tidak berpengalaman dan terlalu lemah terhadap Rusia.

Ia pada awalnya tersisih pada KTT pertama EU Juli. Tetapi enam pekan kemudian , dan setelah Italia mendukung kuat pengenaan sanksi-sanksi lagi terhadap Rusia, Mogherini , yang berbicara fasih bahasa Inggris dan Prancis itu berada dalam satu posisi lebih kuat.

"Saya tahu tantangan itu besar, terutama dalam saat-saat krisis ini," katanya.

"Di seluru Eropa kita menghadapi krissi." Beberapa jam sebelum KTT itu para pemimpin EU melakukan pertemuan di Paris yang secara resmi mendukung dia sebagai kepala kebijakan luar negeri baru EU. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: