Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP: Wisata Bahari Miliki Banyak Manfaat bagi Ekonomi Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan wisata bahari memiliki banyak manfaat bagi ekonomi Indonesia sehingga mesti terus dikembangkan oleh berbagai pihak terkait.

"Pariwisata khususnya wisata bahari akan memberi banyak manfaat ekonomi pada Indonesia," kata Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) Dedy H Sutisna di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Menurut Dedy, KKP telah mengedepankan pengelolaan wisata bahari berbasis masyarakat lokal dengan bersendikan kelestarian alam. KKP, ujar dia, telah menempuh strategi pengembangan industri wisata bahari dengan tidak meninggalkan pemberdayaan masyarakat lokal.

"Pasalnya, pariwisata yang dikembangkan harus melibatkan masyarakat sekitarnya dan menghargai kearifan lokal dalam menjaga ekosistem laut," katanya.

Selain memberdayakan masyarakat lokal, ia mengemukakan KKP telah berkonsistensi dalam mengembangkan wisata bahari yang menghargai konservasi lingkungan. Sehubungan dengan itu, KKP terus mengedepankan pembangunan ekonomi yang mendayagunakan sumber daya kelautan dan fungsi laut secara bijaksana sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga mampu bersaing dalam kancah kompetisi global.

Oleh karena itu, dalam menghadapi pasar bebas masyarakat ASEAN 2015 dan bonus demografi penduduk 2025, KKP akan mengarahkan percepatan pembangunan pada sektor kelautan kepada perikanan, wisata bahari, perhubungan laut, energi sumber daya mineral non migas, industri kelautan, dan jasa keuangan.

"Bersandar pada hal itu, sektor kelautan dan perikanan khususnya di bidang jasa seperti pariwisata bahari diprediksi dapat menyumbang devisa negara dalam jumlah yang cukup besar," kata Dedy.

Berdasarkan data BPS pada 2013, sektor pariwisata meraih kunjungan lebih dari 8,8 juta wisatawan mancanegara atau tumbuh 9,42 persen dengan perolehan devisa sebesar 10,05 miliar dolar AS. Sementara sektor pariwisata bahari diperkirakan telah menyumbang 30 persen dari kegiatan pariwisata nasional atau sebesar 3 juta miliar dolar AS.

"Jumlah ini belum dihitung dari kegiatan pendukung pariwisata bahari yang mungkin timbul seperti kerajinan tangan, industri kuliner, maupun jasa pendukung lainnya," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: