Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hipmi: Suku Bunga Tinggi, Daya Saing Memble

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta- Ketua Bidang Pariwisata dan Industri Kreatif BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Erik Hidayat mengatakan tingginya bunga pinjaman modal usaha yang ditetapkan sejumlah bank nasional akan menyulitkan pengusaha bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

"Masalah bunga yang tinggi ini, kelak membuat pengusaha dalam negeri kalah bersaing ketika kesepakatan MEA diterapkan," kata Ketua Bidang Pariwisata dan Industri Kreatif (Parekraf) BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erik Hidayat di Jakarta, Minggu.

Menurut Erik, suku bunga yang ditetapkan oleh perbankan nasional tercatat lebih tinggi dibanding sejumlah negara lain yang termasuk dalam anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara.

Saat ini, suku bunga pinjaman modal dalam negeri tercatat mencapai 22 persen.

Hal ini dinilai Erik jauh berbeda dengan bunga pinjaman modal di Malaysia yang menerapkan single digit bagi para pengusahanya.

"Kelak pengusaha pemula yang paling disulitkan dengan situasi tersebut, karena biasanya modalnya masih terbatas dan membutuhkan suntikan modal melalui kredit," ujarnya.

Sehingga, ketergantungan pengusaha pemula pada kredit perbankan dalam negeri tersebut akan membuat usaha mereka lambat berkembang dan sulit bersaing akibat harus membayar bunga tinggi.

Sebelumnya, MEA akan diberlakukan pada seluruh kawasan negara yang tergabung dalam Asosiasi Negara Asia Tenggara mulai tahun depan.

Jadwal penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut secara resmi diberlakukan mulai 31 Desember 2015, tertunda dari rencana awal pada 1 Januari 2015.

Dengan adanya MEA tersebut, sejumlah tenaga profesional dapat dengan bebas bekerja maupun membuat usaha di wilayah negara anggota ASEAN lainnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Arif Hatta

Advertisement

Bagikan Artikel: