WE Online, Jakarta - PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) berharap pemerintahan yang baru dapat melibatkan perseroan dalam penentuan harga eceran tertinggi (HET) obat generik.
Direktur Utama Indofarma Arief Budiman mengatakan bahwa selama ini HET ditentukan pemerintah sehingga membuat margin perseroan sedikit.
"Kementerian Kesehatan selama ini selalu mematok target HET rendah. Terkadang di bawah biaya produksi obat generik racikan kami," katanya.
Keputusan pemerintah dalam menetapkan HET juga dirasa kurang adil sebab dalam penentuan harga tersebut emiten pelat merah ini tidak diikutsertakan ke dalam tim. Padahal, perseroan diyakini sangat mengetahui situasi di lapangan yang sebenarnya. Arief siap membangkang dengan tidak memproduksi obat yang dirasa kurang menguntungkan.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Indofarma Yasser Arafat menambahkan bahwa dalam tim perumusan harga tersebut semestinya ada pemain lain yang diikutsertakan dalam merumuskan harga. "Perusahaan lain ada yang ikut. Kami tidak dan tidak tahu alasannya apa," imbuh Yasser.
Namun, perseroan masih enggan membahas lebih lanjut mengenai prosedural HET yang pas menurut Indofarma. Tapi, yang jelas HET dari ratusan jenis obat generik tahun berikutnya harus lebih tinggi dibanding HET tahun lalu.
"Hal ini dilakukan untuk bisa mengejar target margin minimal 3%," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
