Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepakat, Arif Wibowo Jadi Dirut Garuda yang Baru

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Citilink Indonesia Arif Wibowo hari ini resmi terpilih menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk menggantikan Emirsyah Satar yang mengundurkan diri pada hari Kamis (11/12/2014) kemarin Baca juga: Emirsyah Satar Mengundurkan Diri dari Jabatan Dirut Garuda.

Keputusan tersebut diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Garuda yang digelar di Garuda Center, Tangerang, Jumat (12/12/2014) ini.

Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan bahwa dalam RUPS kali juga merombak susunan direksi maskapai pelat merah ini dan hanya menyisakan dua direktur lama. "Direktur lama yang masih tetap, Pak Heriyanto dan Kapten Novijanto," katanya.

Berikut ini adalah susunan direksi yang baru, yaitu

1. Direktur Utama: M Arif Wibowo
2. Direktur: Handayani
3. Direktur: I Gusti Ngurah Ashkara Danadutra
4. Direktur: Iwan Joeniarto
5. Direktur: Novianto Herupratomo
6. Direktur: Heriyanto AP

Sementara itu, Arif Wibowo menyebutkan ia memiliki tiga strategi untuk Garuda ke depan, yakni menggenjot keuntungan (revenue generator), mengendalikan biaya (cost driver), dan memastikan keuangan aman (refinancing). "Revenue generator menjadi penting karena kita harus menghasilkan uang semaksimal mungkin," katanya.

Dia mengatakan upaya untuk menggenjot keuntungan tersebut bisa didapat dari berbagai cara yang di antaranya mulai dari sumber daya manusia (SDM), alat-alat kelengkapan perusahaan, dan sebagainya.

"Kedua, cost driver perlu kita restrukturisasi karena kita harus kompetitif tahun depan. Kita menghadapi stagnansi ekonomi yang berpengaruh kepada angkutan udara sehingga kita harus yakin cost kita benar-benar kompetitif," katanya.

Ketiga, lanjut dia, memastikan keuangan aman sampai satu tahun ke depan dengan cara memotong biaya-biaya yang tidak bernilai tambah (non-value added). "Tiga yang paling penting kita pastikan secara finansial itu kita aman sampai satu tahun ke depan. Prioritas saya dalam waktu dekat ini metode banyak, tapi salah satunya refinancing," katanya.

Arif meminta waktu sekitar satu minggu untuk merinci strategi-strategi tersebut serta menjabarkan besaran target yang akan dicapai. Dia menilai tahun ini turbulensi ekonomi cukup besar yang dipicu oleh pertumbuhan ekonomi yang masih bertahan di 5,2 persen yang berdampak pada pertumbuhan penerbangan sekitar sembilan hingga 10 persen.

Selain itu, lanjut dia, depresiasi rupiah masih menjadi tantangan meskipun harga minyak dunia mengalami penurunan sebagai dampak positif.

"Kita lihat tahun ini turbulensinya head-win (guncangan) cukup besar. Ini yang saya bilang kita harus perhatikan yang paling penting dua tahun ke depan program Garuda harus benar-benar kuat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: