BKPM Targetkan Investasi Sumut Rp 7,9 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yakin bisa merealisasikan target investasi tahun ini yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM sebesar Rp7,9 triliun.

"Bahkan Sumut menargetkan investasi tahun ini bisa mencapai sebesar Rp11 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Purnama Dewi di Medan, Sabtu (28/2/2015).

Keyakinan BPMP bisa merealisasikan di atas target BKPM itu mengacu pada akan adanya pengembangan dan investasi baru serta banyaknya penanaman modal yang dewasa ini belum terdata. BKPM sendiri menetapkan target investasi yang dinilai rendah atau Rp7,9 triliun itu melihat data tidak adanya izin prinsip baru dengan nilai investasi besar yang disetujui di Sumut pada 2014.

"Pemprov Sumut masih yakin akan tetap diminati jadi tempat investasi dan pengusaha lama mengembangkan usahanya, apalagi ada janji krisis gas dan listrik akan diatasi Pemerintah secepatnya," katanya.

Keyakinan itu semakin besar, ujar Purnama, karena Pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah menegaskan satu-satunya untuk mendorong perekonomian adalah dengan menarik investasi.

"Dengan program Presiden itu, tentunya Sumut berharap banyak, kendala-kendala investasi yang dihadapi selama ini seperti krisis gas dan listrik bisa dibantu diatasi Pusat," katanya.

Tahun lalu, realisasi investasi Sumut sudah mencapai Rp10, 83 triliun. Kepala Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut-Aceh) Difi A Johansyah, menyebutkan, tahun ini meski masih belum signifikan, ada asumsi penyaluran dan penyerapan kredit semakin besar dari tahun lalu.

Alasan dia, selain suku bunga kredit turun mengikuti penurunan BI Rate, iklim usaha diprediksi semakin membaik dari tahun lalu yang ada agenda politik Pemilihan Presiden. Kalau pada tahun lalu, penyaluran kredit melambat atau hanya 6,97 persen menjadi Rp166,87 triliun, dari 2013 sebesar 18,56 persen, maka tahun ini diperkirakan persentasenya lebih besar.

Kredit investasi diperkirakan bisa tumbuh di atas angka 2014 yang naik 8,92 persen dari Rp43,61 triliun di 2013 atau menjadi Rp47,5 triliun. (Ant)