Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: IHSG Berpeluang Naik Tipis

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Laju IHSG masih dikuasai oleh aksi jual yang tentunya akan menekan laju IHSG untuk dapat berbalik positif di awal pekan ini. Di sisi lain imbas pelemahan laju bursa saham global yang dimulai dari AS seiring respons negatif terhadap kembali maraknya desakan untuk kenaikan Fed rate memberikan sentimen negatif terhadap laju bursa saham Asia, termasuk IHSG.

"Aksi jual pun tak terhindarkan sehingga membuat laju IHSG sulit keluar dari cengkraman teritori negatif. JIka aksi jual ini berlanjut maka dikhawatirkan akan dapat mendekati utang gap lama di level 5.342-5.372 (17-18 Februari). Pergerakan variatif cenderung melemah masih dimungkinkan jika sentimen yang ada kurang cukup kuat membuat laju IHSG berbalik naik," kata Kepala Riset Korindo Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa kembali melemahnya laju rupiah yang dibarengi melemahnya laju bursa saham Asia menahan penguatan IHSG. Bahkan, adanya crossing saham GEMS senilai Rp 14,72 triliun yang berimbas pada melonjaknya nett buy asing tidak cukup kuat membalikkan IHSG ke zona hijau. Investor asing masih melakukan nett buy (dari net sell Rp 576,60 miliar menjadi net buy Rp 15,07 triliun).

Pada perdagangan hari ini Reza memprediksikan IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.379-5.391 dan resisten 5.410-5.414. Hammer dekati area lower bollinger band (LBB). MACD masih melemah dengan histogram negatif yang lebih panjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R gagal mencoba untuk berbalik naik dan kembali mengalami penurunan.

Laju IHSG gagal mendekati area target resisten (5.425-5.435) dan juga sempat berada di area target support (5.376-5.389), namun mampu berada di atas area tersebut. Tidak jauh berbeda dengan akhir pekan sebelumnya di mana kembali adanya aksi jual membuat IHSG belum dapat melanjutkan pergerakan positifnya sehingga masih berkubang di zona merah. Pelemahan yang terjadi masih terbatas sehingga belum sempat mendekati utang gap lama di level 5.342-5.372 (17-18 Februari).

"Dari sisi volume jual mulai berkurang sehingga diharapkan dapat diimbangi dengan adanya peluang kenaikan, meski tipis. Namun demikian, tetap waspadai masih adanya potensi pelemahan lanjutan," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: