Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian PU Minta Pemda Beri Pelatihan SDM Konstruksi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemerintah daerah di berbagai wilayah di Tanah Air penting guna mendukung peningkatan sumber daya manusia sektor jasa konstruksi agar pembangunan beragam infrastruktur penting di daerah dapat segera direalisasikan dengan baik.

"Untuk memenuhi kebutuhan SDM konstruksi, kami meminta dukungan dari daerah agar membantu pelatihan tenaga terampil," kata Plt. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto W Husaini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Hal tersebut, menurut dia, terutama mengingat saat ini fokus percepatan pembangunan Infrastruktur adalah di daerah. namun masih belum didukung dengan ketersediaan SDM, yang seringkali masih disubsidi dari Jawa.

Sebelumnya, Husaini juga mengingatkan bahwa maraknya pembangunan ragam infrastruktur di berbagai daerah bakal menarik pengusaha jasa konstruksi asing untuk mencari proyek di Tanah Air, terlebih setelah pemberlakuan pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

"Indonesia akan menarik pengusaha jasa konstruksi asing datang ke Indonesia, mengingat Indonesia merupakan pasar konstruksi terbesar di ASEAN, dengan kontribusi lebih dari 67 persen terhadap pasar konstruksi ASEAN," ucapnya.

Apalagi, ia mengingatkan bahwa pemerintah saat ini juga sedang giat-giatnya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan sektor konstruksi juga diketahui menyumbang hingga 10 persen PDB Indonesia. Untuk itu, ujar dia, peningkatan kualitas sumber daya konstruksi dinilai bukan hanya program pemerintah, tetapi juga penting dalam menghadapi persaingan global yang tinggal di depan mata, terutama di lingkup ASEAN.

"Bahkan pertumbuhan pasar konstruksi di Jakarta sendiri menempati posisi tertinggi di Asia saat ini. Tak heran potensi keuntungan yang dapat diraih dari usaha jasa konstruksi di Indonesia termasuk tertinggi di ASEAN," tuturnya.

Karena itu, Hediyanto juga mempertanyakan apakah Indonesia mampu mempertahankan pasar konstruksi dalam negeri.

Ia mengungkapkan, pertumbuhan rata-rata tenaga kerja konstruksi di Indonesia hanya 6 persen dan tidak sebanding dengan pertumbuhan rata-rata nilai konstruksi sebesar 21 persen per tahun. "Dengan demikian masih ada gap antara pelaku dan pekerjaan konstruksi," ujarnya.

Plt. Dirjen Bina Konstruksi memaparkan, upaya telah dipersiapkan dan dilakukan pemerintah antara lain pembinaan jasa konstruksi berbasis kewilayahan untuk memetakan kebutuhan sumber daya konstruksi berdasarkan pendekatan besaran nilai infrastruktur pada setiap wilayah.

Selain itu, lanjutnya, pemenuhan kebutuhan sumber daya infrastruktur pada proyek-proyek strategis harus menjadi prioritas utama, terutama pada wilayah-wilayah yang sedang melaksanakan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bendungan.

Berdasarkan Laporan Daya Saing Global tahun 2015 yang dirilis Forum Ekonomi Dunia (WEF), peringkat daya saing Republik Indonesia di ASEAN masih lebih rendah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: