Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kontradiksi Surat Pelarangan Pertandingan Liga Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Gresik - Awalnya, manajemen Persegres Gresik United sangat berkeyakinan bisa menggelar pertandingan antara tim tersebut melawan PSM Makasar di Stadion Petrokimia, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (26/4/2015).

Keyakinan itu bukan tanpa aturan, meski manajemen mengetahui akan adanya larangan pertandingan. Namun, mereka tetap mengajukan izin keramaian kepada pihak Kepolisian Resor Kabupaten Gresik.

Alhasil, saat mendekati hari pelaksanaan pertandingan, keyakinan yang awalnya tinggi tiba-tiba turun karena kepolisian tetap tidak mengeluarkan izin keramaian, sekaligus mengancam akan membubarkan bila bersikukuh tetap menggelar pertandingan.

Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Persegres GU, Khoirul Anam, mengatakan keyakinan untuk bisa menggelar pertandingan mengacu Surat Keputusan Menpora Nomor 01307 Tahun 2015 tentang sanksi administrasi dan pembekuan terhadap PSSI.

Dalam surat itu, pada keputusan keempat poin C disebutkan pembekuan PSSI tidak akan berdampak pada kompetisi, sehingga seluruh pertandingan Liga Indonesia 2015, Divisi Utama, Divisi I, II, III tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan supervisi KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan klub setempat.

"Mengacu dari surat itulah, kita awalnya sangat yakin bisa menggelar pertandingan antara Persegres GU melawan PSM Makassar, dan yakin pula kepolisian akan mengeluarkan rekomendasi keamanan pertandingan," ucap Anam di Gresik.

Berdasarkan surat yang dikeluarkan tanggal 17 April 2015 itu pula, Anam mengaku telah mencetak tiket pertandingan jauh hari sebelumnya sebanyak 15 ribu lembar, karena berharap pertandingan akan menyedot banyak penonton.

Bahkan, pihaknya juga telah membuat konsep acara pembukaan pertandingan yang meriah dengan mengundang hiburan seni budaya khas wilayah Gresik, yakni "Pencak Macan".

Namun apa yang diyakini Anam sangat bertolak belakang, sebab Menpora membuat surat kedua terkait permohonan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) agar tidak diterbitkan izin keramaian pada penyelenggaraan Liga Indonesia.

Menurut Anam, surat Menpora kepada Polri yang dikeluarkan tanggal 20 April 2015 Nomor 01386/MENPORA/IV/2015 sangat kontradiksi atau tidak sejalan dengan surat awal, bahkan sangat berlawanan. "Kalau melihat dari detail suratnya masih kuat surat yang pertama, sebab surat kedua hanya bersifat permohonan kepada pihak kepolisian, tapi mengapa pertandingan tetap tidak bisa digelar," ucapnya.

Anam pun mengaku kecewa, karena sudah mengeluarkan banyak biaya untuk meramaikan pertandingan antara Persegres GU melawan PSM Makassar, namun tidak bisa digelar karena keputusan itu. Sekretaris Persegres GU, Hendri Febry, mengatakan manajemen mengalami kerugian besar, karena sudah mencetak tiket sebanyak 15 ribu.

Selain itu, juga telah menyiapkan komponen pertandingan berupa pembuka pertandingan yang mengundang seni budaya "Pencak Macan" dan akomodasi serta trasnportasi pemain lainnya. "Kalau ditotal seluruh biaya yang sudah kami keluarkan untuk menyiapkan komponen pertandingan hingga mencetak tiket sebanyak Rp30 juta, dan ini tentunya kerugian besar bagi kami selaku tuan rumah," katanya.

Kekecewaan akibat pembatalan sejumlah pertandingan juga diucapkan Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, yang mengaku pembatalan pertandingan mengakibatkan turunnya mental dan performa tim. Selain itu, pembatalan laga melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Sabtu (25/4) juga merusak program latihan manajemen yang selama ini dijalankan secara berkelanjutan.

Humas Persela Lamongan Arief Bachtiar mengaku meski sudah mengetahui bahwa isi surat Menpora yang pertama dan kedua sangat tidak sejalan, pihaknya tidak bisa berkutik, karena jika memaksa mengelar pertandingan akan dibubarkan paksa oleh aparat setempat.

"Kita manut aja mas, daripada memaksa menggelar pertandingan namun akibatnya dibubarkan, ya mending kita ikuti saja sambil menunggu kabar selanjutnya," ucapnya di Lamongan.

Sebelumnya, Kepala Bagian Operasional Polres Lamongan Kompol Arif Mukti mengatakan pembatalan pertandingan mengacu pada surat permohonan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 20 April 2015, nomor 01386/MENPORA/IV/2015 yang meminta Polri tidak mengeluarkan izin keramaian pada penyelenggara pertandingan Liga Indonesia.

"Oleh karena itu, jika pertandingan tetap dilaksanakan kami berhak untuk membubarkan, dan itu adalah upaya preventif kami apabila jika masih dilaksanakan, karena tindakan itu juga sudah sesuai hukum," tukas Arif.

Tunggu Solusi Pelatih Semen Padang, Nil Maizar, mengaku tidak mau berkomentar banyak terkait permasalahan sepak bola Indonesia atau terkait pembatalan izin yang dilakukan pihak kepolisian. Namun, mantan pelatih Tim Nasional ini hanya berharap ada solusi, meski disadari pembatalan liga berdampak pada psikologi pemain, namun itu tetap bisa diperbaiki.

"Kami akan ikut putusan, mengenai ganti rugi atau lain-lain itu urusan manajemen, yang pasti kami "down" secara psikologis, tapi itu masih tetap bisa dibenahi," ucap di Lamongan.

Asisten Pelatih Persela Lamongan Didik Ludianto juga berharap masalah kompetisi dan kisruh sepak bola Indonesia bisa selesai dan cepat dijalankan kembali, sehingga nasib sejumlah klub yang berlaga tidak mengambang. "Kita menunggu adanya solusi dalam permasalahan ini, dan rencananya semua klub akan diundang dan dikumpulkan oleh Menpora di Jakarta untuk membicarakan masalah ini," katanya.

Sekretaris Persela Lamongan Mudji Santoso mengaku undangan PT Liga Indonesia dan Menpora ke Jakarta direncanakan Senin (27/4/2015), yakni ntuk membicarakan kompetisi. "Kami belum bisa bersikap terkait rencana ke depan, dan kami akan diundang Menpora dan PT Liga Indonesia ke Jakarta lusa untuk bertemu membicarakan masalah ini, dan hanya berharap ada solusi dari permasalahan antara Menpora dan PSSI agar bisa segera berakhir, sehingga pertandingan bisa jadi digelar," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: