Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog Diminta Lebih Gencar Beli Gabah Petani

Warta Ekonomi -

WE Online, Palu - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Ibnu Mastazam meminta Badan Urusan Logistik harus lebih gencar membeli gabah dan beras petani di daerah termasuk di Sulawesi Tengah.

"Sekarang lagi musim panen, mestinya tingkat penyerapan produksi petani besar dibandingkan sebelum memasuki panen," katanya ketika meninjau gudang Bulog Sulteng di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur, Selasa (28/4/2015).

Ia mengatakan pemerintah telah menetapkan standar harga pembelian gabah dan beras. Misalkan untuk harga pembelian pemerintah (HPP) beras ditetapkan sebesar Rp7.300/kg. Sementara HPP gabah ditetapkan pemerintah dan DPR RI sekitar Rp4.500/kg. Jadi dengan HPP tersebut, tentu Bulog diharapkan lebih besar lagi membeli gabah dan beras petani guna mengamankan stok beras nasional.

"Saya berharap Bulog Sulteng bisa lebih maksimal lagi membeli gabah dan beras," katanya.

Namun, saya mendapat informasi bahwa, Bulog Sulteng sangat sulit membeli gabah ketimbang beras. Justru di Sulteng pengadaan dalam bentuk beras, bukan gabah. Padahal jika membeli gabah lebih menguntungkan dan juga bisa disimpan berbulan-bulan di gudang.

Tetapi kenapa, Bulog Sulteng tidak berhasil membeli gabah."Seharusnya bisa karena Bulog juga punya penggilingan sendiri," kata Ibnu.

Sementara Kepala Perum Bulog Sulteng, Maruf menjelaskan, petani di provinsi ini belum terbiasa menjual gabah. Petani Sulteng sejak turun temurun terbiasa menjual beras, bukan gabah karena memang rata-rata petani tidak memiliki lantai penjemuran gabah sendiri.

"Yang ada lantai menjemuran hanya pemilik penggilingan padi," katanya.

Ini mungkin salah satu penyebab petani enggan menjual gabah dan lebih suka sudah diolah menjadi beras. Bulog Sulteng pada 2003 pernah mencoba membeli gabah dan berhasil, tetapi jumlahnya sangat kecil. Sejak dari situ, Bulog Sulteng tidak lagi membeli gabah. "Kita beli langsung beras," kata Maruf. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: