Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom: Pemerintah Harus Sering Promosi Pertanian ke Pemuda

Warta Ekonomi -

WE Online, Manado - Pemerintah harus dapat mempromosikan sektor pertanian kepada kalangan pemuda dan pemudi agar semakin banyak generasi muda yang terjun ke sektor itu, kata ekonom Universitas Sam Ratulangi Agus Tony Poputra.

"Lakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik untuk meningkatkan animo generasi muda untuk berkiprah di sektor pertanian," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Menurut dia, kondisi yang ada saat ini memperlihatkan semakin banyak generasi muda yang enggan masuk ke sektor pertanian karena dinilai tidak bisa menjamin kesejahteraan mereka. Pandangan seperti itu dinilai muncul di kalangan muda salah satu penyebabnya adalah komunikasi dan promosi lembaga terkait sektor pertanian dinilai masih kurang tepat.

"Sebagai contoh, dalam iklan atau media promosi pertanian sering ditampilkan sosok petani tua, kurus, dan memikul cangkul. Ini memberi sinyal bagi generasi muda bahwa terjun ke pertanian akan berhadapan dengan masa depan suram," katanya.

Untuk itu, ia mengusulkan perlunya upaya promosi kreatif dengan menampilkan petani-petani sukses dan memasukan praktik pertanian ke dalam kurikulum sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan sektor pertambangan dan pertanian berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena dua sektor tersebut berkontribusi besar menggerakkan perekonomian.

"Faktor komoditas tambang dan pertanian cukup signifikan. Selama tambang dan pertanian belum meningkat secara pesat, memang pertumbuhan ekonomi ke kepala enam persen butuh waktu," ujar Mirza saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/4).

Sementara Bank Dunia juga menekankan pentingnya bagi negara-negara berkembang untuk dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian sebagai upaya untuk mengentaskan persoalan kemiskinan warga. "Di banyak negara dunia berkembang, upaya untuk menghentikan kemiskinan ekstrem butuh untuk fokus kepada melonjakkan produktivitas pertanian," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

Menurut Jim Yong Kim, berdasarkan pengalaman seperti di Tiongkok, pertumbuhan sektor pertanian ternyata empat kali lebih efektif dalam mengangkat masyarakat dari garis kemiskinan dibandingkan dengan pertumbuhan sektor manufaktur dan jasa. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: