Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan Etika, SBY Larang Kader Masuk Kabinet Jokowi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan dirinya tidak akan meminta-minta jabatan menteri kepada Presiden Joko Widodo. Bahkan, ia akan menolak apabila salah satu kader dari partainya diminta masuk ke dalam Kabinet Kerja.

"Tidak etis. Siapa yang menang dalam pemilu itulah yang punyak hak politik untuk memimpin kita semua dan Demokrat harus mendukung," kata SBY dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Presiden RI keenam itu beralasan bahwa sebagai partai yang hanya menduduki posisi tujuh dengan persentase suara 10,19% di Pemilu 2014 lalu, ingin menghormati dan memberikan ruang untuk bekerja kepada partai pemenang, yakni PDI Perjuangan.

"Tolong kembalikan pada etika demokrasi dan kita memberikan ruang kepada yang berhasil di pemilu untuk memimpin kita semua," tambahnya.

SBY optimis bahwa pada Pemilu 2019 mendatang Demokrat dapat kembali berjaya dan tentunya mendapat kepercayaan untuk memimpin kembali pemerintahan. "Ada kalanya Demokrat menang tentu kami yang ada di pemerintahan," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi berancana untuk melakukan reshuffle terhadap sejumlah menteri di kabinetnya. Ini untuk memperbaiki kinerja pemerintahan yang dinilai masih banyak memiliki kelemahan, khususnya dalam menjalankan program Nawacita yang merupakan jargon kampanye presiden saat pencalonan beberapa waktu lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: