Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri ESDM Kunjungi Kompleks Pabrik MAPNA GROUP di Iran

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Di tengah pembangunan perekonomian yang pesat dan berskala global, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Sudirman Said, tengah menjajaki beragam kemungkinan kerjasama ekonomi dalam hubungan bilateral. Hal ini menjadi salah satu target kementerian ESDM RI untuk dapat mewujudkan pembangunan pembangkit listrik setidaknya 35 Gigawatt dalam kurun waktu selama lima tahun ke depan.

Di sela pertemuan resmi acara bilateral The 11th Joint Economic Cooperation Commission of Iran and Indonesia yang merupakan bagian dari agenda Joint Economic Cooperation Commission, di Teheran, Iran, pada Sabtu lalu (23/5/2015), Sudirman Said turut melakukan kunjungan langsung ke kompleks industrial MAPNA Group, sebuah komplek industri yang berlokasi di dekat Ibukota Iran, Teheran.

Dalam siaran pers hari ini, Selasa (26/5/2015), Sudirman Said menjelaskan, "Saya rasa MAPNA Group telah memberikan persyaratan yang baik sehingga mendapat kesempatan tersebut. Kami mengajak MAPNA tidak hanya untuk menyediakan produk tetapi juga untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk memperluas industri," Jelasnya.

MAPNA Group merupakan konglomerat perusahaan industri yang merupakan gabungan dari MAPNA sebagai induk perusahaan dan anak perusahaan MAPNA yang berkecimpung di bidang kelistrikan, sektor energi dan transportasi sebagai kontraktor proyek, pabrikan peralatan (yaitu boiler, turbin uap dan gas, generator listrik dan peralatan terkait lainnya) serta investor.

Dengan target pembangunan pembangkit listrik sebesar 35 Gigawatt, Sudirman Said menjelaskan bahwa kunjungan ini sebagai implementasi serta turut membuka peluang penjajakan kemungkinan kerjasama ekonomi pasca pertemuan antara Presiden Iran dan Presiden Republik Indonesia selama konferensi Asia-Afrika yang berlangsung bulan lalu.

Lebih dalam, Said  memaparkan, "sebagai pihak yang bertanggung jawab atas persoalan energi di Indonesia, saya perlu untuk mengeksplorasi kemampuan Iran dan juga kesempatan untuk bekerja sama di masa depan. Saya memahami bahwa perusahaan ini (MAPNA Group) sudah bekerja di Indonesia dan saya pikir kami memiliki kesempatan untuk memperluas kerjasama," paparnya.

 

Kunjungan ke 3 Pabrik MAPNA Group

Pabrik pertama yang dikunjungi adalah MAPNA Turbine Engineering and Manufacturing Co. yang biasa disebut TUGA (singkatan bahasa Persia). Pabrik ini adalah salah satu pabrik di komplek tersebut yang merupakan produsen pembangkit listrik utama sekaligus peralatan minyak dan gas. TUGA memproduksi gas dan turbin uap serta gas alam turbo-kompresor yang memanfaatkan proses industri dan mesin-mesin yang rumit.

Perusahaan kedua adalah MAPNA Turbine Blade Engineering and Manufacturing Co. atau biasa disebut PARTO. Pabrik tersebut bertugas memproduksi beragam tipe hot section blades dan suku cadang untuk berbagai tipe turbin gas. Yang ketiga dan terakhir dikunjungi adalah pabrik MAPNA Generator Engineering and Manufacturing Co. atau biasa disebut PARS. Pabrik tersebut merupakan produsen power-generators untuk pembangkit listrik termal dan hidro. Tak hanya itu, PARS juga yang bertanggung jawab dalam produksi 2,5 Megawatt wind turbine blade, hub dan nacelle.

"Pabrik MAPNA sangat mengesankan, sangat bersih, sangat rapi dan terorganisir dengan baik dan saya bisa berasumsi bahwa produksi yang dihasilkan berada pada kualitas yang sangat tinggi, terutama mengingat sejarah perusahaan yang telah bekerja sama dengan penyedia teknologi kelas dunia, saya pikir ini adalah salah satu pabrik yang paling mengesankan yang telah saya kunjungi," ungkap Sudirman Said.

Kerja sama Iran dan Indonesia

The 11th joint economic cooperation commission of Iran and Indonesia adalan pertemuan bilateral negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara. Pihak Indonesia diwakili oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, perwakilan dari Bank sentral Indonesia, dan aktivis dari sektor swasta. Para perwakilan dari Indonesia tersebut melakukan pertemuan dengan Menteri Telekomunikasi Iran Mahmoud Vaezi, yang mengungkapkan,”Kesamaan budaya, agama, dan sosial itu penting dan mendukung untuk perkembangan bilateral yang lebih jauh bagi kedua belah pihak.”

Menteri Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi kesempatan terbaik untuk menyelidiki isu bilateral diantara kedua negara. Dirinya juga menyerukan peningkatan hubungan perdagangan, investasi dan perbankan di antara kedua negara.

Pada tahun 2013, sebagai bagian dari kerjasama industri antara kedua negara, MAPNA Grup telah berhasil menjalankan proyek Life Time Extension (LTE) untuk unit 2,1 dan 2,2 V94.2 turbin gas pembangkit listrik  Belawan yang berlokasi di 25 Km dari utara Medan, Sumatera utara. 2 unit tersebut kini ditugaskan untuk PLN dan memproduksi kapasitas lebih dari lingkup kontrak dan transmisi listrik lebih ke jaringan lokal. Ruang lingkup proyek ini adalah pemeriksaan, pemeliharaan dan Life Time Extension (LTE) untuk unit GT 2.1 dan GT 2.2 Unit, meningkatkan kemampuan turbin gas serta juga meningkatkan daya output hingga sekitar 10 Megawatt. Saat ini kedua unit berjalan dengan lebih 26000 jam operasi (GT 2.1 = ~ 18.000 jam (EOH) dan GT 2.2 = ~ 8.300 jam (EOH).

Kedua unit tersebut masih beroperasi hingga saat ini dan memproduksi tenaga listrik dalam kondisi aman dan normal, meskipun periode yang digaransikan telah habis dan turbin-turbin tersebut dioperasikan oleh PLN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: