Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin: Indonesia Timur Jadi Target Penting Kami

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kawasan Indonesia Timur adalah target penting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk pengembangan berbagai sektor perekonomian terutama di kawasan Asia-Pasifik yang diperkirakan bakal menggantikan poros perdagangan negara-negara Barat.

"Kawasan Indonesia Timur menjadi target penting Kadin karena memiliki posisi geografis yang strategis dalam perkembangan ekonomi global," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Menurut dia, setelah poros Atlantik (AS - Eropa) meredup, poros baru Asia Timur-Asia Selatan-Timur Tengah dan Poros Pasifik (Asia-Amerika Selatan) tengah menggeliat. Untuk itu, ia mengemukakan bahwa Papua bisa menjadi koridor penting Poros Pasifik karena merupakan pintu Indonesia ke wilayah Pasifik. "Karena itulah promosi investasi di wilayah Indonesia timur layak mendapatkan perhatian," jelasnya.

Guna menarik investasi, Kadin akan berupaya memfasilitasi pengembangan konektivitas wilayah Indonesia timur serta pembiayaan infrastruktur yang dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengusulkan pembentukan lembaga Wirausahawan Asia Afrika atau "Entrepreneur Asia Afrika" (EAA) dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 2015.

"Melihat potensi perekonomian yang cukup besar dari dua kawasan itu, kami mengusulkan pembentukan EAA di tahun 2015 ini," kata Ketua Badan Otonom Bidang Bisnis, Investasi dan UKM Badan Pengurus Pusat Hipmi Hardini Puspasari di Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Hal itu, ujar dia, terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan dari kedua benua tersebut sepanjang tahun 2014 diperkirakan mencapai sebesar 51 persen dari seluruh PDB global. Bahkan tahun 2011, lanjutnya, Afrika berhasil mencatatkan pencapaian total PDB sebesar US$ 1,7 triliun, atau di atas PDB India dan ASEAN.

Hardini memaparkan, angka pertumbuhan ekonomi Asia dan Afrika pada tahun 2013-2014 lalu mencatat angka masing-masing 4,9 persen dan 4,3 persen.

"Padahal saat ini banyak negara mengalami kontraksi dalam perekonomiannya termasuk perekonomian global," ujarnya dan menambahkan, pembentukan EAA bisa memenuhi potensi investasi beragam sektor di kedua benua.

Ia juga memaparkan, pembentukan EAA dinilai juga akan mendorong peningkatan daya saing produk dari pelaku usaha muda Indonesia yang selama ini kebingungan mencari pasar tujuan produknya. Berdasarkan data PBB, jumlah penduduk Asia adalah 4,34 miliar orang dan jumlah penduduk Afrika 1,14 miliar orang sehingga bila digabungkan total sebanyak 5,48 miliar orang.

"Artinya, dari jumlah penduduk saja, kawasan Asia-Afrika menguasai 75,8 persen penduduk dunia yang saat ini berjumlah total 7,23 miliar orang. Ini pasar ekonomi yang sangat prospektif," jelasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: