Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat! Areal Sawah Mulai Kekeringan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Memasuki musim kemarau, kekeringan mulai melanda lahan pertanian di sejumlah daerah. Di Kabupaten Subang sedikitnya ada 11.000 hektar lahan sawah terancam tak bisa ditanami.

"Sebanyak 4.000 hektar dari total 11.000 hektar yang terancam kekeringan itu bisa ditanami. Namun, sebagian lagi dengan luas mencapai 7.000 hektar hampir dipastikan petaninya tak bisa menanam di musim gadu," kata Ade, warga Pusakanegara, Subang, Minggu (28/6/2015).

Salah satu penyebab petani tidak bisa menanam padi adalah tidak adanya pasokan air. "Tak semua lahan sawah bisa tanam kalau musim tanam gadu. Aliran air melalui jaringan irigasi tak sampai. Jadinya, lahan kering. Boro-boro tanam, mengolah lahan saja tak bisa," katanya.

Kondisi yang sama terjadi kepada para petani di Desa Selacau, Kecamatan Batujajar. Mereka mengeluhkan kondisi sawah mereka yang mengering akibat kurangnya pasokan air pada musim kemarau saat ini. Secara keseluruhan saat ini kekeringan sudah melanda sekitar 1.000 hektar sawah di 13 kecamatan.

"Sudah satu bulan ini sawah mengering tidak ada air. Kalau normal seharusnya Agustus nanti bisa panen, tetapi melihat kondisi sekarang sepertinya panen akan mundur," kata Didin Kumadi, petani di Desa Selacau, Batujajar.

Menurutnya, sulitnya pasokan air membuat para petani merugi. Hal tersebut sangat berdampak terhadap hasil panen.

Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menyalurkan bantuan pompa air sebanyak 20 ribu hingga 30 ribu unit untuk mengatasi lahan pertanian yang mengalami kekeringan di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah melakukan langkah antisipasi kekeringan secara nasional, yakni sejak awal tahun. Luas lahan pertanian yang dilanda kekeringan secara nasional, yaitu sebesar 198 ribu hektar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: