Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinsos: Jumlah Gelandangan-Pengemis Ramadhan 2015 Turun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta menyatakan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti gelandangan dan pengemis pada bulan suci Ramadhan tahun ini mengalami penurunan.

"Apabila dibandingkan dengan bulan puasa pada tahun lalu, jumlah gelandangan maupun pengemis di Jakarta menurun pada tahun ini," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Chaidir di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Berdasarkan data Dinas Sosial DKI, menurut Chaidir, jumlah gelandangan dan pengemis pada Ramadhan tahun lalu sebanyak 284 orang, sedangkan pada tahun ini, tepatnya minggu kedua Ramadhan, hanya berjumlah 41 orang.

Jika diasumsikan, sambung dia, tahun ini yang baru memasuki minggu kedua Ramadhan, pengemis yang terkena penjangkauan baru 41 orang. Dalam empat minggu atau satu bulan selama Ramadhan, kemungkinan meningkat dua kali lipat menjadi 82 orang.

"Jika diasumsikan seperti itu, maka telah terjadi penurunan sekitar 71 persen antara tahun lalu dengan tahun ini. Artinya, kita bisa estimasikan tren penurunan pada tahun ini tetap di atas 50 persen," ujar Chaidir.

Lebih lanjut, dia menuturkan penurunan jumlah gelandangan dan pengemis itu terjadi karena terus dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelarangan memberi dan menerima di jalan.

"Selain itu, pada tahun ini kami juga melakukan penjangkauan dan monitoring dengan intensitas yang cukup tinggi, lebih giat dan lebih optimal. Kami melakukan penjangkauan pada siang dan malam hari di daerah-daerah rawan PMKS," tutur Chaidir.

Tidak hanya itu, dia mengungkapkan pihaknya pun menambah penjagaan di lokasi-lokasi rawan PMKS. Jika pada tahun lalu penjagaan dilakukan di sebanyak 25 lokasi, maka pada tahun ini bertambah menjadi 32 lokasi.

"Kali ini, Dinas Sosial DKI memang fokus terhadap pengemis musiman yang biasa menjamur di seluruh wilayah ibu kota selama bulan suci Ramadhan, seperti yang banyak dikeluhkan masyarakat," ungkap Chaidir. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: