WE Online, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pelemahan nilai tukar rupiah beberapa minggu terakhir disebabkan oleh faktor eksternal. JK mengungkapkan hampir semua mata uang asing melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Rupiah itu (melemah) pengaruhnya eksternal daripada internal karena semua mata uang hampir melemah terhadap dolar AS," kata JK di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, lanjutnya, tidak terlalu parah bila dibandingkan dengan kondisi mata uang asing lainnya seperti yen Jepang, yuan Tiongkok, dan ringgit Malaysia. "Kita hanya melemah terhadap dolar AS karena dia lebih kuat," tegasnya.
Dalam kondisi seperti ini, pemerintah berusaha untuk menjaga kualitas dalam negeri dan meningkatkan ekspor‎. Meski demikian, dirinya, paham pemerintah tidak bisa menguasai bila harga komoditas turun.
Sebelumnya para pelaku pasar menginginkan pemerintah segera melakukan intervensi dalam menangani kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
"Pasar memberikan asumsi negatif terhadap kinerja pemerintahan saat ini dan sebenarnya yang ditunggu pelaku pasar adalah secepatnya pemerintah melakukan intervensi," kata praktisi pasar modal Lucky Bayu Purnomo.
Ia mengatakan langkah intervensi yang ditunggu pelaku pasar saat ini ialah Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap para menteri di jajaran Kabinet Kerja, khususnya yang berada di bidang ekonomi.
"Isu (reshuffle) ini sudah ramai dibicarakan sebelum lebaran. Namun, hingga saat ini masih tertunda," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
