WE Online, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan penerapan implementasi tata kelola yang baik atau good corporate governance (GCG) di industri jasa keuangan butuh komitmen bersama antara internal perusahaan dengan stakeholder.
"Untuk dapat mewujudkan kualitas tata kelola yang baik, selain unsur regulasi yang cukup serta sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan maka tantangan berikutnya terletak pada implementasi dan pengawasannya," ujar Nurhaida di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Oleh karena itu, lanjutnya, komitmen bersama antara internal perusahaan dan stakeholder merupakan salah satu kunci dari suksesnya peningkatan kualitas penerapan GCG secara nasional dan berkelanjutan. Termasuk, juga bagi perusahaan besar agar tidak merasa puas atau nyaman dengan capaian tata kelola perusahaannya.
"Berita terkini pada Juli 2015 mengenai dugaan kasus laporan keuangan perusahaan teknologi Toshiba Corp di Jepang memberikan peringatan kepada kita akan arti pentingnya kebutuhan perbaikan tata kelola perusahaan secara terus-menerus," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, OJK baru saja menggelar training di bidang corporate governance bagi 200 emiten dan perusahaan publik tentang penerapan pengembangan tata kelola yang baik/good corporate governace (GCG) emiten. Training ini sesuai dengan roadmap tata kelola perusahaan yang diluncurkan pada Februari 2014.
Acara training dibuka oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dan dihadiri Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I dan II beserta jajarannya, Ketua Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), Ketua Umum Ikatan Corporate Secretary Indonesia (ICSA), Direksi Bursa Efek Indonesia, Pengurus Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), dan Direksi Emiten dan Perusahaan Publik. Narasumber training berasal dari IICD.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
