Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Raup 253,39 Juta Dolar AS dari Hasil Ekspor

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Bali menghasilkan devisa sebesar 253,39 juta dolar AS dari pengapalan berbagai jenis matadagangan ke pasaran luar negeri selama semester I-2015, menurun 4,79 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 266,13 juta dolar AS.

"Perolehan devisa tersebut ditopang hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang berkembang di daerah ini yang mampu memberikan kontribusi 72 persen" kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa (4/8/2015).

Ia mengatakan, khusus ekspor pada bulan Juni 2015 yang dikirim melalui sejumlah pelabuhan di Indonesia menghasilkan devisa sebesar 38,64 juta dolar AS, meningkat 5,45 persen dibanding bulan sebelumnya (Mei 2015) yang tercatat 36,64 juta dolar AS.

"Namun capaian pada bulan Juni ini merosot sebesar 17,88 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2014 yang saat itu menghasilkan devisa sebesar 47,05 juta dolar AS," ujar Panasunan Siregar.

Ia menjelaskan, berbagai jenis matadagangan yang diekspor Bali tersebut melalui pelabuhan Benoa, Denpasar sebesar 41,65 persen dengan nillai 15,49 juta dolar AS. Paling besar melalui pelabuhan di Jawa Timur mencapai 57,49 persen dengan nilai 22,71 juta dolar AS, disamping melalui pelabuhan laut di Jakarta 0,75 persen dengan nilai 425.571 dolar AS.

Panasunan Siregar menambahkan, pengapalan berbagai komoditas dari Bali paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yang mencapai 28,35 persen, menyusul Singapura 8,47 persen, Australia 6,79 persen, Jepang 6,54 persen dan Hong Kong 6,43 persen.

Lima jenis komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri terdiri atas produk ikan dan udang sebesar 21,87 persen, menyusul produk pakaian jadi bukan rajutan 12,50 persen dan produk perhiasan (permata) 11,95 persen.

"Selain itu juga produk kayu, barang dari kayu 10,92 persen produk prabot dan penerangan rumah 9,29 persen," ujar Panasunan siregar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: