Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Tujuh Proyek DPR Hingga Go-Jek

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemimpin DPR RI kembali kedatangan tamu dari tokoh masyarakat. Kali ini sejumlah figur-figur nasional tampak mengunjungi gedung parlemen Senayan tersebut.

Hadir mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, rohaniawan Romo Benny Susetyo, dan Guru Besar FE UI Prof Sri Edi Swasono.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyambut tokoh-tokoh yang berasal dari berbagai profesi tersebut. Fadli menjelaskan pertemuan itu membahas sejumlah isu teraktual dan tidak ketinggalan terkait kondisi ekonomi bangsa.

"Saya kira sangat berguna bagi kami di DPR. Kita catat juga terutama ketika menghadapi situasi dan kondisi yang kita hadapi sekarang. Tadi dikatakan oleh Prof Emil Salim soal kondisi sense of urgency, sense of emergency. Saya kira kita mempunyai pandangan yang sama bahwa kita sedang menghadapi masalah-masalah yang cukup besar," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Dalam pertemuan tersebut dibahas juga sejumlah proyek yang saat ini tengah menjadi perbincangan publik, seperti rencana pembangunan proyek Gedung DPR. 

"Saya kira ini masukan yang sangat penting. Bagi kita (DPR) juga akan dikaji lagi. Tentunya, jika situasi keuangan tidak memungkinkan, kita tidak mungkin memaksakan diri. Tapi, sebagai suatu tahapan perbaikan menuju parlemen yang modern, kita juga akan menyesuaikan dengan anggaran. Yang pasti, kita juga dalam posisi tidak memaksakan diri," tegas Fadli.

Selain itu, masalah penggusuran warga Kampung Pulo, Jakarta, juga menjadi topik diskusi. Sebab, ternyata banyak warga yang mengeluh menjadi korban penggusuran. DPR RI akan sesegera mungkin menindaklanjuti permasalahan tersebut.

Fenomena Go-Jek pun menjadi bahasan "punakawan" dan pemimpin DPR. Salah satu pakar ekonomi yang hadir, Sri Edi Swasono menilai Go-Jek menjadi terkesan melakukan monopoli. Salah satu jalan keluar yang dibahas adalah perlunya didorong pendirian koperasi pengojek di daerah, kampung, maupun perumahan.

"Kalau saya berpendapat pribadi, Go-Jek ini bagian dari suatu kreativitas dalam memanfaatkan inovasi. Tapi, jangan sampai mematikan ojek-ojek yang ada di kampung-kampung. Jalan keluarnya, ya menjalin sinergi dengan cara membangun kekuatan dalam bentuk koperasi ojek dan sebagainya," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: