WE Online, Manado - CEO BNI Wilayah Manado Jhonny Tampubolon mengatakan pihaknya tetap membiayai industri besar perikanan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meskipun sempat mengalami penurunan dampak kebijakan pemerintah pusat.
"Kebijakan transhipment kapal-kapal tersebut memang berimbas kepada industri perikanan di Kota Bitung, Provinsi Sulut, namun tetap kami menjaga debitur agar kreditnya tetap berkualitas," kata Jhonny di Manado, Jumat (28/8/2015).
"BNI tetap membiayai industri perikanan di Kota Bitung baik nelayan maupun perusahaannya," katanya.
Dia mengatakan BNI bukan hanya membiayai industrinya saja, tapi akan ke level paling bawah yakni para nelayan, karena dari mereka ikan bisa masuk ke industri.
Manajer Bisnis Manajemen BNI Wilayah Manado Danar M Nugrahastrio mengatakan jika nelayan tidak dibiayai maka hasil tangkapan ikan akan berkurang dan akan berdampak ke industri, jadi pembiayaan ke sektor perikanan ini harus seimbang.
Memang, ia mengakui, perbankan masih takut dalam membiayai di sektor ini karena khawatir kredit macet. Oleh karena itu, BNI akan terus mendampingi para nelayan dan perusahaan yang menjadi debitur.
"Selain mendampingi, juga memberikan edukasi sehingga nasabah paham bahwa pinjaman harus dikembalikan," jelasnya.
Ke depan, BNI akan melihat juga potensi daerah selain Kota Bitung, mengingat luas daerah Sulut paling besar yakni laut. "Saat ini, BNI juga telah membiayai petani rumput laut di Kabupaten Minahasa Utara, itu bagian pembiayaan sektor maritim," katanya.
Pembiayaan ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Minahasa Utara. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
