Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Masa Penuhi Jalan Menuju Istana Negara

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Massa dari berbagai serikat pekerja yang melakukan aksi demonstrasi pada hari Selasa(1/9/2015) disambut oleh pihak kepolisian dalam perjalanan menuju ke Istana Merdeka untuk menyampaikan berbagai tuntutannya.

Massa buruh yang berasal dari berbagai persatuan pekerja, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) pimpinan Mudhofir serta beberapa serikat pekerja lainnya disambut oleh pihak kepolisian di depan Gedung RRI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Pihak kepolisian yang menyambut massa tersebut antara lain Kapolres Jakarta Pusat Kombespol Hendro Pandowo, Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Subarkah dan Wakapolres Jakarta Pusat Roma Hutajulu yang juga ikut melakukan 'long march' menuju Istana Merdeka.

"Selamat datang kawan-kawan selamat menyuarakan aksinya, semoga berhasil perjuangannya dan bermanfaat bagi keluarga di rumah. Hidup buruh," ujar Kapolres Jakpus Hendro Pandowo melalui pengeras suara.

Dari informasi yang dihimpun Antara, massa aksi menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain menuntut pemerintah untuk menurunkan harga sembako dan bbm, menolak PHK akibat melemahnya rupiah.

Lalu menolak pekerja asing dan mewajibkan pekerja asing untuk berbahasa Indonesia, memperbaiki layanan BPJS kesehatan, menaikkan upah minimum tahun 2016 minimal 22 persen dan pemenuhan kebutuhan hidup layak 84 item.

Selanjutnya, menuntut pemerintah untuk segera mengangkat pekerja kontrak atau outsourcing menjadi pekerja tetap dan guru honorer menjadi pns.

Menuntut untuk pemerintah agar merevisi PP jaminan pensiun agar manfaat pensiun sama dengan PNS (bukan Rp300 ribu setiap bulan setelah 15 tahun), serta menuntut pemerintah untuk mempidanakan pimpinan perusahaan yang melanggar Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 sehingga menyebabkan buruh meninggal.

Mereka juga menuntut Presiden Joko Widodo untuk dengan segera mencopot Menteri Tenaga Kerja Dhakiri yang dianggap tidak melakukan apa-apa dan yang terakhir, massa menuntut pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga.

Aksi tersebut berlangsung di 20 provinsi di Tanah Air, sedangkan di Jabodetabek, massa dipusatkan di Istana Presiden, Jakarta. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: