Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelemahan Rupiah, Ribuan Buruh Jatim Rentan PHK

Warta Ekonomi -

WE Online, Trenggalek - Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengisyaratkan ada ribuan buruh di wilayahnya yang rentan/berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak pelemahan rupiah atas mata uang dolar AS.

"Potensi itu jelas ada, tapi belum sampai tahap mengkhawatirkan," ujar Gus Ipul saat berkunjung di Kabupaten Trenggalek, Selasa (1/9/2015).

Dikatakannya, PHK menjadi salah satu pilihan yang sangat mungkin ditempuh perusahaan untuk melakukan efisiensi.

Pasalnya, lanjut dia, melemahnya nilai tukar rupiah telah menyebabkan geliat industri lesu, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor/impor.

Kondisi terparah dialami oleh sektor usaha/industri yang selama ini mengandalkan bahan baku impor, karena harga ikut terkerek seiring kenaikan nilai tukar dolar AS atas rupiah.

Akibatnya, industri berskala kecil-menengah terancam gulung-tikar atau bangkrut akibat rendahnya perputaran modal mereka.

"Tapi Pemprov Jatim tentu tidak tinggal diam. Kami sudah siapkan kucuran anggaran untuk merangsang penguatan permodalan sektor UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) agar mereka tetap bisa 'survive' (bertahan)," ujarnya.

Gus Ipul mengatakan, langkah-langkah penguatan sektor UMKM dimaksud saat ini dalam pembahasan bersama sejumlah instansi terkait di tingkat Pempriv Jatim.

Menurut dia, penguatan UMKM dipilih karena sektor usaha tersebut dinilai cukup tangguh dan tidak terdampak terpengaruh dengan merosotnya nilai tukar rupiah.

"Penguatan UMKM bisa dilakukan dengan menggelontorkan kredit lunak, menggunakan dana APBD yang dititipkan di bank daerah (Bank Jatim)," ujarnya.

Menurut Gus Ipul, pengucuran kredit untuk UMKM melalui bank daerah diharapkan mampu menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan.

"Depresiasi nilai tukar rupiah atas dolar AS ini merupakan fenomena global, juga fenomena sosial yang berimbas ke regional-regional termasuk di Jatim," jelasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: