Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

September, Penerimaan Pajak Nasional Tercapai 53,02%

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merilis update penerimaan pajak nasional di mana per 30 September 2015 tercapai 53,02%. Target tersebut lebih kecil dari periode sebelumnya (year on year/yoy) 64,16% atau turun 7,82%.

Dilihat per jenis pajak, antara lain PPh nonmigas 56,80% turun dari 67,76%; PPN dan PPnBM 47,13% turun dari 59,07%; PBB 49,57% turun dari 64,97%; serta pajak lainnya 32,80% turun dari 84,28%. Ada satu dari jenis pajak yang mengalami peningkatan, yakni PPh migas 80,20% naik dari 70,75% periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dilihat dari total jenis pajak tanpa PPh migas maka realisasi 51,94% turun dari 63,60%.

Direktur P2 Humas Mekar Satria Utama mengungkapkan ada peningkatan target yang signifikan pada tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp1.294,28 triliun dibanding Rp984,9 triliun. Dengan perbandingan tersebut, hanya ada selisih tipis nilai pencapaian, yakni Rp688,05 triliun di 2014 dibanding Rp686,27 triliun atau hanya terjadi penurunan 0,26%.

Jika dilihat per jenis pajak terjadi peningkatan pada pajak jenis PPh nonmigas sebesar 8,65% dari Rp329,28 triliun menjadi Rp357,77% triliun dan dilihat dari gabungan jenis pajak selain PPh migas terjadi peningkatan 2,84% dari Rp628,70 triliun menjadi Rp646,55 triliun.

"Sebab penurunan capaian target terbesar pada PPh migas sebesar 33,07% dari Rp59,35 triliun menjadi Rp39,73 triliun," ungkapnya.

Mekar menambahkan jika dilihat dari target PPh final mengalami kenaikan 45% dengan nilai Rp68,6 triliun atau 54% dari target. Penerimaan PPh final tersebut tumbuh 16% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Realisasi penerimaan PPh final per sektor dan jenis setoran, yakni sektor jasa keuangan atas bunga deposito/tabungan dan obligasi, sektor real estate PPh final atas pengalihan dan persewaan hak tanah atau bangunan. Kemudian sektor jasa keuangan.

"Tantangan kami ke depan adalah adanya tren penurunan suku bunga, perlambatan penjualan, dan kenaikan harga hunian, serta lambatnya penyerapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur," jelasnya.

Kemudian dilihat dari kelompok PPN dan PPnBM terjadi peningkatan target penerimaan sebesar 40%. Hingga di akhir triwulan ketiga penerimaan PPN DN 49% dari target. Penerimaan PPN DN tersebut hanya tumbuh 4% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2014.

Untuk PPN impor juga terjadi peningkatan target penerimaan sebesar 36%. Hingga 30 September 2015 penerimaan PPN impor baru 47% dari target. Penerimaan PPN impor turun 12% dibanding realisasi periode yang sama tahun 2014.

Penurunan tersebut dipicu penurunan signifikan di industri migas. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja impor, depresiasi rupiah, dan anjloknya harga minyak dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: