Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPM Manajemen Gelar 'Case Symposium'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Sekolah tinggi dan mitra dalam solusi manajemen terpadu, PPM Manajemen, menggelar Case Symposium bertemakan Transferring Knowledge and Insight to the Right Business and Management Decision. Simposium tersebut membahas bagaimana memberikan pelajaran dan pelatihan memecahkan masalah dengan metode kasus.

Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM Alexander Liang mengungkapkan simposium merupakan acara rutin yang dilaksanakan PPM Manajemen di bawah Koordinator Research Center and Case Clearing House yang bertugas menggelar kegiatan riset dan mengoordinir riset dosen dan mahasiswa serta melakukan kegiatan-kegiatan seperti kegiatan tersebut.

Menurutnya, metode kasus banyak digunakan untuk belajar di sekolah manajemen sebagai metode pengajaran. Metode tersebut penting bagi dosen untuk belajar menggunakan kasus untuk meningkatkan metode pembelajaran. Kasus juga dapat digunakan pembelajaran pada pelatihan di perusahaan-perusahaan.

"Melalui metode kasus, pembelajaran menjadi lebih relevan sebab kalau teori saja terasa kering. Menggunakan konsep yang sudah diterima untuk menyelesaikan kasus," ungkapnya.

Namun, selama ini produksi kasus banyak berasal dari perusahaan-perusahaan luar negeri sehingga banyak yang tidak relevan saat diterapkan di Indonesia. Melihat hal itu, PPM Manajemen juga menciptakan kasus dan siap bekerja sama dengan perusahaan untuk menciptakan kasus dan cara penyelesaiannya.

Koordinator Research Center and Case Clearing House Erlinda N Yunus menambahkan kegiatan serupa telah diadakan tiga kali sejak tahun 2011. Kegiatan tersebut juga sebagai ajang mempertemukan praktisi dan akademisi sehingga bermanfaat bagi mahasiswa dan perusahaan.

Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan Bank Central Asia (BCA) Lena Setiawati selaku praktisi mengungkapkan studi kasus merupakan metode pembelajaran yang mendekati kenyataan yang dituliskan. Studi kasus memberikan simulasi yang realistis, kejadian, dan kondisi nyata, peserta berperan dalam kondisi nyata, analisis kondisi, pendekatan yang digunakan, alternatif solusi, hingga pengambilan keputusan.

Menurut Lena, manfaat studi kasus antara lain mengasah identifikasi masalah dan tantangan, memahami dan interpretasi data, analisis informasi, berpikir kritis dan analitis, latihan membuat judgement, mengambil dan mempertahankan keputusan, mengomunikasi ide dan pendapat, hingga hubungan interpersonal.

Studi ini dilakukan saat perusahaan akan fokus meningkatkan konsep/keterampilan, kesempatan untuk membangun atau meningkatkan kerja sama tim, mengasah keterampilan problem solving, terutama untuk situasi yang langka, bisa untuk mengevaluasi past problem solving dan mengusulkan alternatif lain.

Beberapa contoh studi kasus dan pelatihan di BCA, antara lain operasional banking terkait hukum dalam praktik operasional bank dan pengamanan dan kontrol operasional. Kredit dan marketing terkait dasar-dasar analisis risiko dan manajemen risiko kredit. Kemudian managerial dan leadership terkait denganĀ  manajemen supervisi dasar.

Sementara manfaat studi kasus bagi BCA sendiri antara lain meningkatkan citra sebagai perusahaan yang berkontribusi ke pendidikan, sebagai produk jasa, sebagai employer. Menambah ide masukan untuk isu kasus yang diangkat dan memperluas network jaringan BCA.

"Ciri case yang baik, memberikan pembelajaran kepada banyak orang. Untuk hal-hal yang bersifat kompleks dan perlu analisis dari berbagai sisi," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: