Bank BCA Bukukan Kenaikan Total Kredit Menjadi Rp835,7 Triliun per Maret 2024
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1% secara tahunan menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.
“Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024. Minat kredit konsumer terjaga dengan baik, tercermin dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2024 yang berlangsung secara offline pada 29 Februari–3 Maret 2024, dan online sampai akhir April 2024," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja.
Baca Juga: Bos BCA: Melemahnya Rupiah Tak Hanya karena Konflik Timur Tengah
Hingga akhir Maret, kata Jahja, total aplikasi KPR dan KKB pada BCA Expoversary 2024 telah mencapai lebih dari Rp30 triliun. Kredit korporasi tumbuh 22,1% sehingga totalnya Rp389,2 triliun per Maret 2024, sementara kredit komersial naik 9,3% menjadi Rp125,2 triliun.
Kinerja kredit UKM melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri, seperti kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5% mencapai Rp110,4 triliun. Kredit konsumer meningkat 14,9% menjadi Rp201,6 triliun.
Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11,0% mencapai Rp121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2% menjadi Rp59,8 triliun, serta kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar merupakan kartu kredit) sebesar 22,6% mencapai Rp17,1 triliun.
Baca Juga: Tumbuh 11,7%, BCA Catat Laba Bersih Rp12,9 Triliun di Kuartal I
Penyaluran kredit BCA ke sektor-sektor berkelanjutan pada Maret 2024 tumbuh 9,1%, menyentuh Rp197,4 triliun atau setara 23,5% dari total portofolio pembiayaan. Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6% pada kuartal I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8%. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9%. Adapun rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3% dan 71,9%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement