Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Kisah TKI yang Selamat Dari Gempa Taiwan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta-Musim dingin dengan udara yang menusuk tulang memaksa Ega berkali-kali ke kamar kecil untuk menuntaskan hajatnya yang tidak bisa ditunda-tunda.

"Pas mau tarik selimut, ada sesuatu yang aneh," kata pria berusia 35 tahun bernama lengkap Bintang Ega Jaya menuturkan peristiwa yang terjadi pada Kamis dini hari.

Perlahan-lahan bangunan tiga lantai di Jalan Peizhong Jie 46, Kota Tainan, terguncang. Teriakannya tidak saja membangunkan tujuh rekannya sesama tenaga kerja Indonesia, tetapi juga beberapa pekerja asing lain yang sama-sama mencari nafkah di Taiwan.

"Begitu turun, saya lihat jalanan beraspal retak-retak," ujar pria yang sudah 14 tahun bekerja di salah satu pabrik elektronik di Tainan itu dalam perbincangannya dengan Antara melalui sambungan telepon internet.

Ia juga mendapati beberapa mobil yang terparkir di pinggir jalan maju-mundur. Sebagian di antaranya meraung-meraung karena sensitivitas sistem sensornya tersentuh oleh guncangan gempa.

Sebagai salah satu anggota Satuan Tugas Tenaga Kerja Indonesia untuk wilayah Kota Tainan, Ega berupaya menghubungi rekan-rekannya.

Apalagi, tidak jauh dari tempat tinggalnya terdapat apartemen berlantai 16 yang runtuh akibat gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter yang berpusat sekitar 27 kilometer di timur laut Kabupaten Pingtung dengan kedalaman 16,7 kilometer pada pukul 03.58 waktu setempat itu.

Menjelang subuh, Ega bergegas mendekati reruntuhan gedung tersebut di kawasan Yongkang yang berjarak sekitar 4,5 kilometer dari tempat tinggalnya di Peizhong Jie.

"Alhamdulillah, sesampai di sana, kami mendapatkan informasi bahwa tidak ada WNI dan TKI yang tinggal di gedung itu," kata pria asal Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu.

Bersamaan dengan datangnya beberapa pejabat Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, dia menjadikan toko yang menjual aneka makanan dan minuman khas Nusantara itu sebagai posko darurat.

Pihak KDEI mengimbau masyarakat Indonesia di Taiwan dalam kondisi darurat terkait bencana alam tersebut dapat menghubungi nomor +886979407214.

"Sejauh ini, kami belum menemukan adanya WNI yang menjadi korban gempa, baik meninggal dunia maupun luka," kata Isy Karim selaku juru bicara KDEI Taipei.

Menurut dia, dua korban tewas dan 55 luka-luka bukanlah warga negara Indonesia.

Tujuh Tewas Hingga Kamis sore, korban tewas akibat gempa yang mengguncang negara kepulauan di Samudra Pasifik itu berjumlah tujuh orang.

"Korban tewas meningkat dari lima menjadi tujuh setelah seorang wanita berusia 40 tahunan ditemukan tewas di bangunan perumahan, Tainan, siang hari. Sementara itu, seorang pria berusia 40 tahun juga meninggal setelah ditarik dari reruntuhan bangunan di Tainan Guiren District," kata juru bicara Badan Kebakaran Nasional sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Taiwan CNA.

Dampak gempa bumi tersebut dirasakan di seluruh wilayah Taiwan selatan dengan intensitas kuat terjadi di Kabupaten Yunlin, Kota Kaohsiung, Kabupaten Pingtung, Kota Tainan, dan Kabupaten/Kota Chiayi.

Getaran gempa bumi selanjutnya dirasakan sebanyak lebih dari 10 kali di Kota Tainan dengan kekuatan gempa bumi berkisar 3,7--4,9 SR, dengan kedalaman 21,5--33,1 kilometer yang tercatat hingga pukul 07.30.

Tainan merupakan bekas Ibu Kota Taiwan dengan struktur bangunan di wilayah tersebut mayoritas berusia tua.

Menurut keterangan yang disampaikan pihak otoritas setempat, hingga pukul 11.00, sekitar 10 apartmen mengalami kerusakan parah, termasuk di antaranya apartemen 16 lantai yang nyaris rata dengan tanah.

Badan Kebakaran Nasional juga mengabarkan bahwa sekitar delapan orang masih terjebak dalam reruntuhan gedung 16 lantai, sedangkan 422 orang lain di seluruh Taiwan selatan dilaporkan terluka.

Sementara itu, kawasan industri di Taiwan selatan yang menjadi basis utama perusahaan elektronik tidak mengalami kerusakan berarti.

Gedung pencakar langit Taipei 101 memberikan tanda khusus sebagai bentuk penghormatan kepada para korban bencana gempa.

Pada bagian paling atas gedung setinggi 508 meter dengan 101 lantai itu menampilkan tulisan "Go Tainan" dan "Bless Taiwan" sejak bencana alam itu terjadi.

Gempa di Taiwan juga memunculkan empati dari beberapa negara lain, termasuk Tiongkok, sebagai seteru politiknya. Bahkan, Tiongkok langsung mendonasikan 2 juta yuan (sekitar 300 ribu dolar AS) untuk penyelamatan korban gempa.

Pimpinan Partai Komunis Tiongkok sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Xinhua menyampaikan rasa keprihatinannya atas musibah yang terjadi sehari menjelang perayaan Imlek itu.

Beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan atas gempa tersebut.

Satu tim beranggotakan lima orang dari Jepang terbang ke Taiwan untuk membantu penanganan pascagempa, termasuk melakukan evaluasi terhadap bangunan dan infrastruktur lainnya.

Tim yang dibentuk oleh pemerintah Jepang dan kelompok masyarakat sipil itu dijadwalkan tiba di Kaohsiung pada pukul 10.00 waktu setempat dan esok harinya akan menuju Kota Tainan sebagai daerah paling parah terkena dampak gempa. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: