Akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12/2023), sekitar pukul 20.34 dengan skala magnitudo 4,8, tercatat bahwa 1.136 rumah warga mengalami kerusakan. Rinciannya, 876 mengalami kerusakan ringan, 136 rusak sedang, dan 124 mengalami kerusakan berat.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan bahwa bantuan dari Provinsi masih menunggu hasil verifikasi lapangan terkait tingkat kerusakan pada setiap rumah yang akan mendapatkan bantuan.
Dalam kunjungannya, Bey Machmudin juga memeriksa langsung rumah-rumah yang rusak akibat gempa bumi Sumedang di Kelurahan Cipamempeuk.
Berdasarkan pengalaman dari gempa di Cianjur beberapa waktu lalu, Pemerintah Pusat memberikan bantuan untuk bangunan yang rusak, di mana rumah yang mengalami kerusakan berat mendapatkan bantuan sebesar Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta.
Baca Juga: Kemensos Siapkan Logistik dan Shelter untuk Korban Gempa Sumedang
"Sumber gempa masih menunggu pendalaman dari BMKG, jadi kita jangan membuat kesimpulan apapun. Intinya, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada dalam seminggu ini," kata Bey kepada wartawan di RSUD Sumedang, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (3/1/2024).
Sementara itu, ratusan pasien RSUD Sumedang telah dievakuasi ke luar gedung rumah sakit dan dirawat di tenda-tenda yang disusun di Jalan Prabu Geusan Ulun. Hingga saat ini, tujuh tenda pengungsian di depan RSUD Sumedang masih berdiri, tetapi sudah kosong tanpa ada satu pun pasien. Langkah ini diambil karena seluruh pasien yang sebelumnya diungsikan ke tenda telah kembali ke ruangan RSUD Sumedang pada Selasa (2/1/2024).
"Tenda-tenda tersebut tetap berdiri sebagai langkah antisipatif, seandainya terjadi gempa susulan yang berpotensi membahayakan pasien kembali terjadi," tambahnya.
Baca Juga: Pasca Gempa, Beberapa Pasien RSUD Sumedang Masih Trauma
Berkaitan dengan operasional RSUD Sumedang yang masih dalam kondisi siaga, Kementerian Kesehatan RI telah menyediakan dua tenda khusus untuk operasi dan perawatan.
"Hari ini saya mengecek ke sini lagi. Kemarin Kadinkes Sumedang dan Dirut RSUD Sumedang meminta tenda rumah sakit, dan ini sudah direspons cepat oleh Kementerian Kesehatan, sudah tersedia," jelasnya.
Menurut Bey, berdasarkan penilaian dari Kementerian PUPR, kondisi bangunan RSUD Sumedang masih aman dan layak untuk ditempati. Oleh karena itu, seluruh pasien telah dikembalikan ke ruangan, meskipun tenda-tenda masih tetap berdiri sebagai langkah pencegahan jika terjadi kondisi darurat kembali.
"Ini juga gedungnya setelah diassesment oleh PUPR tetap layak dan aman untuk digunakan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement