Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tax Amnesty Direspon Positif Pasar Modal

Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis dan pelaku pasar modal, Hendri Setiadi mengatakan kebijakan "tax amnesty" direspon positif dan disambut baik dunia pasar modal Indonesia yang terindikasi dari BEI mencetak rekor nilai kapitalisasi pasar pekan lalu.

"Pencapaian rekor di pasar modal ini sebelumnya telah diprediksi oleh para analis keuangan dan pelaku pasar modal," kata Hendri Setiadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Sebagaimana diketahui, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia menyentuh angka Rp5.639 triliun, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Sedangkan rekor sebelumnya sempat terjadi pada 7 April 2016 lalu yang mencapai Rp5.565 triliun.

"Aliran dana investor perlahan-lahan masuk ke Indonesia yang sedang mengalami 'emerging market' hingga bisa mengungguli negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand," paparnya.

Untuk menyukseskan program tax amnesty ini, Hendri menyebut pasar modal Indonesia terbuka untuk menampung dana repatriasi hasil tax amnesty, dan berbagai investasi pasar modal siap menyerap dana itu.

"Pasar modal Indonesia siap menjadi garda terdepan dalam penyerapan dana repatriasi. Berbagai investasi pasar modal tersedia untuk menampung dana repatriasi seperti saham, efek bersifat utang, unit penyertaan reksa dana, efek beragun aset dana investasi real estate (DIRE)," paparnya.

Dia juga mengingatkan bahwa dampak masuknya likuiditas berpengaruh pada penguatan rupiah dan dinilai akan membuat tingkat suku bunga acuan bank sentral menurun dan berdampak pada penguatan pasar modal.

Di tempat terpisah, Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang bergerak menguat menandakan pelaku merespon positif "reshuffle" atau perubahan susunan Kabinet Kerja untuk kedua kalinya.

"IHSG BEI bergerak naik pada hari ini (Rabu) bisa jadi juga merupakan gambaran positif dari pelaku pasar terhadap 'reshuffle', sebagian investor mulai mengambil posisi untuk masuk pasar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu.

Ia optimistis perombakan jilid II Kabinet Kerja dapat lebih menstimulus realisasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan yang akhirnya dapat mendongkrak laju IHSG BEI lebih tinggi.

"Tentunya dalam satu periode tertentu akan ada evaluasi kinerja terhadap kabinet-kabinetnya, 'reshuffle' tentu akan mengarah pada yang lebih baik bagi Indonesia. Jadi harapannya, 'reshuffle' memberikan akselarasi sinyal positif terhadap keberhasilan program-program kebijakan yang telah dikeluarkan," tuturnya.

Selain sentimen "reshuffle", lanjut dia, sentimen mengenai amnesti pajak juga turut mempengaruhi laju IHSG BEI. Tercapainya tujuan dari program amnesti pajak dapat mendorong pembangunan infrastruktur.

Kebijakan amnesti pajak akan berlaku hingga 31 Maret 2017. Para wajib pajak yang ingin memanfaatkan amnesti pajak diminta segera datang ke kantor pelayanan pajak (KPP) terdekat.

Pemerintah memperkirakan sekitar Rp4.000 triliun aset milik warga Indonesia di luar negeri yang selama ini tersembunyi akan dideklarasikan. Dari Rp4.000 triliun itu, sebanyak Rp1.000 triliun akan direpatriasi ke dalam negeri. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: