Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah berupaya meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pelaksanaan pameran.
"Produksi batik di Indonesia sendiri sangat beragam, bagaimana penampilan dan desain batik di setiap daerah terutama sentra batik sangat berbeda dan beragam," kata Ketua Panitia Batikraft Vaganza Heru Isnawan di Mal Paragon, Rabu (31/8/2016).
Dalam hal ini, pihaknya memberikan sarana untuk tampil. Dengan demikian, diharapkan mereka lebih percaya diri dalam menjual produk mereka.
Meski demikian, di sisi lain pihaknya berharap pelaku UMKM lebih mandiri dan tidak menggantungkan usahanya terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah yang bersifat meringankan.
"Kalau sejauh ini pelaku usaha sudah cukup bertahan dengan melakukan pameran di beberapa negara, apakah itu di Eropa ataukah hanya tingkat Asia sehingga dengan begitu mereka bisa mengenalkan diri ke pasar yang lebih luas," kata Wakil Ketua Kadin Jateng Industri Tradisional Berbasis Budaya tersebut.
Sementara itu, Koordinator Pelaksana sekaligus Kepala Bidang Komunikasi Bisnis Kadin Jateng Sri Gendari Agustini mengatakan pameran yang dilaksanakan selama lima hari dari hari ini hingga 4 September tersebut diikuti oleh 52 peserta.
"Pameran ini lebih baik dari tahun-tahun lalu karena kreasinya lebih bagus. Banyak desainer batik baru yang bermunculan, menambah keragaman produk yang dipamerkan," katanya.
Dikatakan, saat ini batik mulai menjadi tumpuan ekonomi Indonesia. Batik dari Indonesia sudah diakui oleh dunia, harapannya hal ini jangan sampai pudar.
"Kalau dulu batik dijual murah, kalau sekarang batik mulai naik kelas. Ini upaya kami untuk meningkatkan kelas batik," katanya.
Jika pada pelaksanaan pameran yang sama tahun lalu realisasi transaksi mencapai Rp2,5 miliar, untuk tahun ini target meningkat menjadi Rp3 miliar. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement
