Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Puspayoga Harapkan Impor Susu Berkurang

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Bandung -

Produksi susu dalam negeri yang masih rendah tidak bisa dibiarkan. Peternak susu harus meningkatkan produktivitas sekaligus juga kualitas produksi agar industri pengolahan susu (IPS) menyerap seluruh produksi koperasi susu.

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengatakan kebutuhan susu dalam negeri adalah sebanyak tujuh juta liter per hari, namun yang bisa dipenuhi baru sekitar 20 persen. Itu sebabnya, ia menegaskan pemerintah turun tangan mengatasi segala kendala yang dihadapi peternakan dan pengolah susu dalam negeri.

"Ke depan dengan regulasi bisa meningkatkan produktivitas tentunya yang berkualitas tidak sekedar produksi. Dengan begitu, otomatis impor susu semakin hari semakin menurun. Sekarang dari kebutuhan susu tujuh juta liter per hari, peternak hanya 20% memenuhi 20%. Produksi tersebut masih terlalu kecil," kata Puspayoga saat meninjau Koperasi Pengolah Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jawa Barat, Kamis (29/9/2016).

Menteri mengatakan tiga kementerian sedang menyusun regulasi tentang persusuan nasional yang terdiri dari Kementeri Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian.

"Kemenkop UKM sangat serius melakukan pembinaan terhadap koperasi-koperasi peternakan dan pengolahan susu sebab koperasi yang diharapkan akan mendorong meningkatnya produksi susu dalam negeri," sebutnya.

Sementara itu, Ketua KPSBU Lembang Dedi Setiadi mengatakan koperasi berterimakasih kepada pemerintah yang saat ini menunjukkan keseriusan untuk membina koperasi susu. Menurutnya, KPSBU Lembang sudah memproduksi susu sesuai SNI sehingga seluruh produksinya diserap oleh IPS.

Dedi juga meminta agar ada kesepakatan dari IPS untuk menyerap seluruh produksi dari koperasi susu dalam negeri sebab sekarang tidak ada jaminan produksi akan diserap oleh IPS. Dia juga mengapresiasi pemerintah yang ingin menetapkan harga dasar susu di tingkat peternak dan koperasi.

"Harga patokan ini akan didasarkan pada biaya tingkat peternak, biaya di tingkat koperasi, dan kesepakatan bersama. Kalau harga susu murah sekali artinya IPS makin tambah untung karena harga jualan mereka tidak turun, masak saya menurunkan harga susu peternak, sangat tidak adil," tegasnya.

KPSBU Lembang merupakan koperasi susu terbesar di Indonesia yang produksinya mencapai 140 ton per hari dengan kualitas SNI. Koperasi yang jumlah anggotanya sebanyak 6.000 orang ini memiliki populasi sapi perah sekitar 16.400 ekor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: