Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi-JK Diminta jaga Momentum Kebangkitan Ekonomi

Jokowi-JK Diminta jaga Momentum Kebangkitan Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Padang -

Pengamat bidang ekonomi pembangunan Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat Prof Dr Werry Darta Taifur menyarankan agar pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla menjaga momentum kebangkitan ekonomi nasional yang tanda-tandanya mulai terlihat.

"Beberapa pencapaian dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional mulai terlihat, diharapkan tiga tahun ke depan hasilnya lebih maksimal," katanya, di Padang, Kamis (20/10/2016).

Menurutnya selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK secara langsung atau tidak kebijakan ekonomi yang dimunculkannya perlahan menuai hasil.

Mulai dari menurunnya angka kemiskinan sebesar 10,86 persen atau sekitar 28,01 juta penduduk Indonesia dari 28,51 juta pada 2015, hingga terkendalinya inflasi dan penguatan mata uang rupiah.

Momentum ini katanya akan banyak hambatan seperti penguatan mata uang rupiah menyebabkan banyak yang melakukan impor barang dari luar negeri, yang menyebabkan industri dalam negeri tertekan.

Kemudian dalam upaya menekan kemiskinan tentu akan ada oknum yang berusaha menggagalkan upaya tersebut dengan memunculkan berbagai isu seperti sosial, ekonomi hingga budaya.

"Hambatan inilah yang perlu dijaga pemerintah saat ini," tambahnya.

Untuk menjaga momentum tersebut kata dia, yakni melengkapi dan memperbaiki instrumen penting dalam pertumbuhan ekonomi tersebut.

Sebagai contoh dalam penyediaan energi listrik yang dinilai masih jauh dari yang diharapkan.

Kepentingan energi diperuntukkan dalam pengembangan industri yang sejauh ini belum menunjukkan kemajuan.

"Pemerintah perlu mencarikan solusi penguatan listrik sembari menangkal konflik yang terjadi," ujarnya.

Hal lain yang perlu menjadi acuan dan penyempurnaan yakni alih teknologi yang berbasis lokal.

Menurutnya selama ini hambatan terbesar yang dimiliki industri di Indonesia yakni penggunaan teknologi asing dengan biaya yang menguras pendapatan.

Dalam hal ini katanya, memperkuat perguruan tinggi perlu jadi prioritas pemerintah agar penelitian dari peneliti di perguruan tinggi bisa menjadi komponen utama alih teknologi tersebut.

"Selain menjaga momentum, pemerintah juga perlu melakukan improvisasi lebih jauh pada programnya," kata dia.

Sebagai contoh dalam proyeksi ekonomi bidang kemaritiman perlu konsistensi menyeluruh dari seluruh instansi.

"Peningkatan kehidupan ekonomi nelayan, memperkuat industri perikanan atau perkapalan hingga pengembangan pariwisata pantai seyogyanya jadi acuan dalam membangun kekuatan di bidang kemaritiman tersebut," ujarnya Dengan begitu dia meyakini dalam dua hingga tiga tahun ke depan, masyarakat akan menikmati hasil dari upaya pimpinan negara tersebut.

Senada itu sebelumnya Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni dengan menekan angka kemiskinan.

Menurutnya dengan konsisten menekan angka kemiskinan lewat Program Keluarga Harapan menjadi upaya pemerintah meningkatkan taraf perekonomian yang berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi nasional. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: