Perkembangan Keuangan Syariah Sisakan Banyak Tantangan

Bank Indonesia (BI) menyebut industri keuangan syariah di Indonesia terus mengalami perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke tahun.

"Data menunjukkan bahwa keuangan syariah Indonesia memang pernah mengalami? pertumbuhan asset perbankan syariah yang? sangat ekspansif dengan rata-rata 40% pada? periode 2008-2013, jauh melampaui? rata-rata? pertumbuhan keuangan syariah global sebesar? 19%," ujar Deputi Gubernur BI Hendar saat peluncuran buku Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah di Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/10/2016).

Meski demikian, lanjut dia, ada sejumlah tantangan dan peluang? yang harus diselesaikan khususnya di bidang? produk dan akad agar keuangan syariah bisa tumbuh secara berkelanjutan ke depan.

Dia merincikan, masih lesunya ekonomi global menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan industri keuangan syariah. Mengingat perlambatan ekonomi dunia ini membuat permintaan kredit dan ketersediaan dana pihak ketiga (DPK) menurun tajam.

Membiayai suatu? proyek juga tidak mudah mengingat risiko kredit? terus membayangi. Untuk itu, kata dia, Industri keuangan syariah perlu mengelaborasi produk dan akad keuangan syariah, untuk memberikan solusi? mengangkat pelemahan sektor riil.

"Industri keuangan syariah perlu mengelaborasi produk dan akad keuangan syariah, untuk memberikan solusi mengangkat pelemahan sektor riil," ucapnya.

Di sisi lain, pengetahuan (literasi keuangan) masyarakat mengenai keuangan syariah juga masih minim. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri. Agar masyarakat semakin mengenal keuangan syariah yang banyak menggunakan istilah-istilah Arab, keterbatasan sumber daya? insani yang memahami keuangan syariah, serta? masih terbatasnya sarana edukasi keuangan syariah.

"Di sinilah dibutuhkan sumber-sumber edukasi keuangan syariah yang inspiratif dan implementatif khususnya di Indonesia," tutupnya.