Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Nilai Produksi IKM Alas Kaki Ditargetkan Rp 24 Triliun

2017, Nilai Produksi IKM Alas Kaki Ditargetkan Rp 24 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian mendorong produktivitas dan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) produsen alas kaki. Sektor ini menjadi salah satu yang diprioritaskan pengembangannya karena berperan dalam memberikan kontribusi terhadap devisa negara dan penyerapan tenaga kerja.

?Pada tahun 2016, penambahan investasi IKM alas kaki diperkirakan sebesar Rp2.8 triliun dengan nilai?produksinya mencapai Rp22,98 triliun. Kami memproyeksikan, nilai produksi sektor ini akan meningkat?pada tahun 2017 sebesar Rp24,25 triliun,? kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, kemarin.

Ia menegaskan, pihaknya akan terus memberikan perhatian lebih bagi IKM dalam negeri karena telahmenjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Airlangga menyampaikan, secara umum, rata-rata nilai investasi yang ditanamkan untuk menjalankan usaha IKM alas kaki di dalam negeri sebesar Rp37 juta. Sementara itu, untuk menghasilkan produknya, diperlukan bahan baku utama yang rata-rata senilai Rp6,5 juta dalam satu bulan.

"Sedangkan, nilai produksi penjualan dari hasil industri ini rata-rata dalam satu bulan menghasilkan pemasukan Rp14 juta. Dengan hasil produksi tersebut didapatkan nilai tambah rata-rata sebesar Rp 6,8 juta dalam satu bulan," ungkapnya.

Menurut Menperin, IKM alas kaki mampu menyerap cukup banyak tenaga kerja, dengan karakteristik jumlah pekerja di setiap satu unit usaha sekitar 1-19 orang. Berdasarkan data BPS pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 15 (KBLI-15), IKM alas kaki tergabung dalam kelompok IKM penyamakan kulit dan produk kulit. Data tahun 2010, menunjukkan, kelompok usaha tersebut berjumlah 32.910 unit dengan jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 114.495 orang di seluruh Indonesia.

?Dari data tersebut, sebanyak 49 % merupakan IKM alas kaki, selanjutnya 48 % IKM produk kulit dan 3% ?IKM penyamakan kulit. Sedangkan, penyerapan tenaga kerja pada masing-masing sektor, sebanyak 51 % terserap di IKM alas kaki, disusul 46 % di IKM produk dari kulit dan sisanya 3% ?di IKM penyamakan kulit,? paparnya.?

Sementara itu Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, kemajuan IKM alas kaki secara langsung akan memajukan industri kreatif, dan sebaliknya industri kreatif yang maju akan menjadikan sebuah kota atau suatu daerah berkembang menjadi sumber destinasi pariwisata.

?Diperkirakan, pertumbuhan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki tahun 2016 sebesar 7,74% dan hingga Oktober 2016, ekspor produk alas kaki dari Indonesia mencapai USD 3,7 miliar,? ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: