Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Pidato Soal Brexit, PM May Serukan Persatuan Nasional

Saat Pidato Soal Brexit, PM May Serukan Persatuan Nasional Kredit Foto: Royalounge.com
Warta Ekonomi, London -

Perdana Menteri Theresa May akan memanfaatkan pidato utama terkait Brexit pekan depan untuk meminta masyarakat menolak kebencian pada referendum tahun lalu dan bersatu untuk mencapai Inggris yang lebih terbuka kepada dunia, menurut kantornya, Minggu (15/1/2017).

May berniat untuk memulai proses negosiasi formal terkait syarat-syarat keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada akhir Marent, namun belum memberikan informasi banyak terkait kesepakatan apa yang dia cari, yang menyebabkan timbulnya kegelisahan di kalangan investor, pebisnis dan anggota parlemen.

Dia dijadwalkan melakukan pidato di London pada Selasa di hadapan sejumlah pejabat seperti para diplomat luar negeri dan kelompok negosiasi Brexit Inggris beserta pejabat tinggi lainnya, kantor May di Jalan Downing mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa dia akan menekankan perlunya warga Inggris, yang memilih untuk menyetujui Brexit atau tidak pada referendum Juni lalu, untuk bersatu dengan tujuan bersama, seperti melindungi dan meningkatkan hak-hak para pekerja.

"Sekarang kita perlu untuk mengakhiri perpecahan ini dan segala yang berkaitan, dan bersatu untuk mensukseskan Brexit dan membangun Inggris Global," May diperkirakan akan menyebutkan demikian.

Salinan pidato May itu tidak menyebutkan apakah dia akan mengungkapkan pendapatnya terhadap salah satu pertanyaan inti, yaitu apakah dia akan mencoba mempertahankan Inggris di dalam pasar tunggal Eropa atau perserikatan bea cukai, atau, jika tidak, seberapa jauh akses yang dia harapkan.

"Brexit yang bersih dan sulit" The Sunday Times dan surat kabar lainnya mengatakan pidato itu akan mengisyaratkan bahwa Inggris mengusahakan sebuah Brexit yang "bersih dan sulit," yang akan melibatkan keluarnya negara itu dari pasar tunggal dan perserikatan bea cukai.

Laporan itu mengutip seorang sumber anonim dari kantor May yang mengatakan bahwa pernyataannya diperkirakan akan menyebabkan sebuah koreksi pasar. Seorang juru bicara dari kantor May mengatakan kepada wartawan Reuters bahwa laporan itu hanya spekulasi belaka dan tidak memberikan komentar lebih.

Permasalahannya bagi Inggris adalah bahwa Uni Eropa diperkirakan akan menginginkan kebebasan bergerak bagi para warga negara Uni Eropa sebagai ganti akses terhadap pasar tunggal, sementara bagi mereka yang mendukung Brexit melakukannya untuk menahan jumlah imigrasi.

Pidato May nantinya akan dipantau dengan seksama oleh pasar finansial terkait sejumlah informasi apa yang dia utamakan.

Setelah dia mengatakan dalam sebuah wawancara televisi satu minggu lalu bahwa Inggris pasca-Brexit tidak akan mempertahankan "bagian" keanggotaan Uni Eropa mereka, mata uang poundsterling mengalami penurunan.

Dalam artikel Sunday Times lainnya, Menteri Brexit David Davis menyatakan bahwa Inggris akan mempertimbangkan sejumlah upaya untuk memperluas atau memperlancar proses keluarnya untuk memberikan kepastian bagi kalangan bisnis.

"Jika terbukti perlu, kami mengatakan bahwa kami mempertimbangkan waktu pemberlakuan sejumlah pengaturan baru," dia menyatakan.

Pidato Selasa nantinya akan dilaksanakan di Rumah Lancaster, sebuah gedung milik Kantor Kementerian Luar Negeri di dekat Istana Buckingham yang digunakan untuk beragam pertemuan internasional.

Jalan Downing mengatakan pemilihan lokasi itu adalah untuk menggarisbawahi keinginan May akan Inggris yang global. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: