Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Pajak, DJP Manfaatkan Perbaikan Harga Komoditas

Genjot Pajak, DJP Manfaatkan Perbaikan Harga Komoditas Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Palembang -

Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggenjot penerimaan pajak untuk merespon membaiknya harga komoditas ekspor, karet, sawit, dan batu bara sejak akhir tahun 2016.

Kepala Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Selatan dan Kep Bangka Belitung M Ismiransyah M Zain di Palembang, Sabtu (21/1/2017), mengatakan, membaiknya harga komoditas ini diperkirakan juga akan mendongkrak penerimaan sektor lain karena perekonomian di dua provinsi ini bertumpu pada perkebunan dan pertambangan.

"Setelah cukup lama tertekan karena harga karet, sawit, dan batu bara yang anjlok, kini perekonomian di Sumsel mulai bangkit lagi dan hal ini menambah optimistis DJP untuk mencapai target tahun ini," kata dia.

Pada 2017 ini target penerimaan penerimaan pajak diproyeksi meningkat 30 persen sesuai dengan asumsi makro dari APBN.

Menurutnya, terdapat sejumlah indikator yang akan mendukung kenaikan tersebut, diantaranya segera berakhirnya program amnesti pajak pada Maret 2017.

Untuk it, DJP akan lebih optimal melakukan pendekatan pada wajib pajak, sehingga diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan kewajiban membayar pajaknya.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung mengharapkan para wajib pajak di daerah ini tidak menyia-nyiakan kesempatan program amnesti pajak tahap ketiga yang akan berakhir pada 31 Maret 2017.

Program Amnesti Pajak belum berhenti karena masih ada periode III yaitu pada bulan Januari 2017-Maret 2017 dengan tarif 5 persen.

"Segera manfaatkan program ini karena ini kesempatan terakhir untuk mendapatkan pengampunan pajak," kata dia.

Sementara itu, realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2016 di Sumsel dan Babel mencapai 92 persen dari target hasil APBNP kedua atau tercapai Rp 12,2 triliun dari Rp13,3 triliun.

Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan harga komoditas baik sawit, karet, batu bara maupun timah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: