Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aplikasi Siraja Limbah Online KLHK Bantu Pengawasan Pengelolaan Limbah

Aplikasi Siraja Limbah Online KLHK Bantu Pengawasan Pengelolaan Limbah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan fasilitas akses publik melalui Aplikasi Siraja Limbah Online dalam peningkatan kualitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) membantu dalam hal pengawasan pengelolaan limbah.

"Fasilitas ini diharapkan dapat mempercepat implementasi pelaporan pemerintah daerah dan pihak swasta terkait pengelolaan limbah B3 dan limbah Non B3 secara online," kata Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK Tuti Mintarsih dalam rilis, di Jakarta, Senin (30/1/2017).

Sejak tahun 2012, KLHK telah meresmikan PTSP untuk perizinan dan nonperizinan bidang lingkungan hidup dan hingga kini telah memiliki 24 jenis layanan, 14 diantaranya berbasis online dan 10 lainnya dalam proses migrasi ke sistem online, serta sebanyak 2.056 pelanggan telah terdaftar secara online dan 11.378 terdaftar offline.

Pada 2017 ini, Tuti menyatakan akan terus melakukan peningkatan kualitas PTSP antara lain dengan penambahan fasilitas "Klinik Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3".

Fasilitas tersebut dinilai memberikan akses publik terhadap Aplikasi Siraja Limbah Online dan konsultasi terkait pengelolaan limbah secara umum.

Pelaporan tersebut menjadi kewajiban bagi pihak swasta dan pemda, melalui terbitnya Surat Edaran Direktur Jenderal PSLB3 Nomor: SE.15/PSLB3/SET/PLB.2/12/2016 dan SE.16/PSLB3/SET/PLB.2/12/2016 tanggal 20 Desember 2016, tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Pengelolaan Limbah B3 dan Dumping Limbah B3 Elektronik oleh Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan Melalui Siraja Limbah Online.

Selain tujuan efektifitas dan efisiensi pelaporan, Aplikasi Siraja Limbah Online dimaksudkan untuk meningkatkan keakuratan data. Hal ini dapat mendukung Indeks Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 yang saat ini juga sedang dikembangkan.

Sebelumnya, koalisi sejumlah lembaga swadaya masyarakat mengingatkan pengelolaan sampah nasional harus holistik dan menyesalkan sikap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang tetap mendorong teknologi termal dalam pengelolaan sampah. "Pengelolaan sampah harus dilihat secara holistik dari hulu ke hilir, jangan hanya berfokus teknologi di belakang saja," kata Pengkampanye Urban dan Energi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Dwi Sawung.

Koalisi terdiri antara lain oleh Walhi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) meminta KLHK untuk menggalakkan replikasi kisah-kisah sukses pengelolaan sampah dengan pendekatan 3R dan nirsampah (Zero Waste). Kota Bandung memberikan contoh yang baik bagaimana menekan produsen untuk menggunakan kemasan yang dapat diolah kembali ketika memberlakukan pelarangan penggunaan styrofoam.

Selain itu, Surabaya telah sukses menggalakkan pemilahan dan merintis pengomposan skala rumah tangga hingga 26 rumah kompos sejak tahun 2004, dengan reduksi sampah mencapai 37 persen.(T.M040/ )

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: