Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: NTP Lampung Turun 0,16 Persen

BPS: NTP Lampung Turun 0,16 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandar Lampung -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan nilai tukar petani (NTP) daerah ini selama Januari 2017 secara gabungan turun sebesar 0,16 persen.

"Penurunan NTP karena pada periode itu hampir semua komoditas mengalami penurunan harga, kecuali pada komoditas perikanan budi daya," kata Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Sabtu (4/2/2017).

Ia menyebutkan harga-harga komoditas yang mengalami penurunan antara lain sayuran, buah-buahan, beberapa tananam perkebunan, beberapa jenis perikanan tangkap, dan perikanan budi daya.

Menurutnya beberapa subsektor mengalami penurunan NTP pada Januari 2017, kecuali subsektor tanaman pangan dan peternakan.

Secara rinci, subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan NTP sebesar 0,58 persen.

Kemudian, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,45 persen, subsektor perikanan tangkap turun 0,45 persen, subsektor perikanan budi daya turun 0,18 persen, dan subsektor peternakan naik 0,15 persen.

NTP Provinsi Lampung, pada Januari 2017 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 100,90 untuk subsektor padi dan palawija (NTP-P), dan 99,90 untuk subsektor hortikultura (NTP-H), 105,49 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr), 114,95 untuk subsektor Peternakan (NTP-Pt), 108,68 untuk subsektor perikanan tangkap, dan 94,07 untuk subsektor perikanan budi daya.

"Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 104,96," ujar Yeane lagi.

Ia menjelaskan, dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada Januari 2017, terdapat 10 provinsi mengalami kenaikan NTP, dan 23 provinsi lainnya mengalami penurunan.

Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau dengan peningkatan sebesar 0,69 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan yang turun sebesar 1,70 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: