Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Industri Asuransi Jiwa Jeblok, OJK: Karena Hasil Investasi Turun

Laba Industri Asuransi Jiwa Jeblok, OJK: Karena Hasil Investasi Turun Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan jebloknya laba asuransi jiwa nasional pada tahun lalu lebih disebabkan hasil investasi asuransi jiwa tengah mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Untuk diketahui, tahun lalu bisnis asuransi jiwa nasional tercatat merugi hingga Rp 3,54 triliun dari tahun sebelumnya yang untung Rp10,23 triliun. Sementara, berdasarkan Statistik Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih bisnis asuransi umum melorot mencapai 9 persen, yaitu dari Rp6,34 triliun pada 2015 menjadi hanya Rp 5,76 triliun pada akhir tahun lalu.

"Itu sebetulnya dari sisi besarnya premi sih naik. Perkara ini dari investasi, banyak investasi yang saham-sahamnya yang dibeli mungkin nilainya lagi turun. Itu aja kerugiannya," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Meskipun laba asuransi jiwa minus, namun menurut Firdaus,? polis dan premi tercatat tetap mengalami pertumbuhan. "Tapi secara premi tumbuh polis premi yang dipungut tumbuh, cuma investasi yang agak jeblok. Toh juga kerugian belom realize, blom jual kalo saham. Artinya kan belom realize. Sebetulnya kerugian administrasi saja. Ada beberapa naik ada beberapa turun, kami lagi dalami lagi sama teman-teman asuramsi apa yang terjadi," papar Firdaus.

Selain itu lanjutnya, kondisi industri asuransi jiwa dan umum nasional masih dalam kondisi sehat dan stabil. Hal ini bisa dilah dari Risk Based Capital (RBC) yang masih jauh dibawah ketentuan minimum 120 persen.

"RBC perusahaan asuransi jiwa rata-rata 500 persen. Asuransi umum 250 persen. Secara umum industri asuransi jiwa sehat banget," tuturnya.

Sepanjang 2016, total aset industri keuangan non bank (IKNB) mencapai Rp1.907 triliun atau tumbuh 14,5% jika dibandingkan total aset pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.665 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: